nusabali

Longsor 7 Titik Tutup Jalan di Ban

  • www.nusabali.com-longsor-7-titik-tutup-jalan-di-ban

Karena bencana itu, akses jalan kabupaten lebar 5 meter di Banjar Jatituhu itu mengakibatkan kendaraan roda empat sulit berpapasan.

AMLAPURA, NusaBali
Longsor tujuh titik menutup jalan di Banjar Jatituhu, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Selasa (5/3) sore. Petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem baru menangani pemulihan jalan itu, Rabu (6/3).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD I Nyoman Soko Wijaya mengkoordinasikan anggota bergotong royong berbaur dengan masyarakat. Hadir di lokasi, anggota BPBD Karangasem I Ketut Sukada, I Nengah Dwiarta, I Gusti Putu Telaga, I Made Sudira, juru karya Karangasem I Ketut Sukartawan dan anggota Bripka Bhabinkamtibmas Desa Ban I Nengah Budi Artana dan Babinsa Desa Ban Sertu Adolfino.

Dari Pemerintah Desa Ban, Perbekel I Gede Tamu Sugiantara, Kelian Banjar Dinas Jatituhu I Nyoman Semera dan aparat desa lainnya.

Dari tujuh titik longsor itu hanya menimpa sebagian bahu jalan, sebagian lagi menutup jalan di Banjar Jatituhu. Karena bencana itu, akses jalan kabupaten lebar 5 meter di Banjar Jatituhu itu mengakibatkan kendaraan roda empat sulit berpapasan. Penanganan secara manual dengan sistem gotong royong, penanganan lanjutan akan dijadwalkan kembali.

Struktur tanah di Banjar Jatituhu, menurut Perbekel Ban I Gede Tamu, labil rawan terjadi longsor. Sebab saat musim panas, struktur tanah pecah-pecah, jika diguyur hujan lebat memicu longsor. Terlebih lagi di Banjar Jatituhu, Desa Ban, sempat terjadi longsor Minggu (27 Januari 2019), menimpa dua KK, menewaskan dua warga, Ni Ketut Puspawati, 28, dan Ni Komang Mertini, 19.

Menyusul terjadi gempa, kekuatan 4,8 sekala richer di Banjar Jatituhu, Sabtu (16 Oktober 2021), mengakibatkan kerusakan 384 rumah. Struktur tanah retak-retak terutama di pinggir jalan akibat sebelumnya terjadi gempa sehingga mudah longsor setelah diguyur hujan lebat. "Kali ini longsor hanya menimpa akses jalan," kata I Gede Tamu.

Bencana longsor tersebut mengakibatkan akses masyarakat terhambat, terutama untuk kelancaran ekonomi. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD I Nyoman Soko Wijaya membenarkan, longsor itu hanya menimpa akses jalan. "Makanya setelah melakukan gotong royong dengan mengevakuasi material longsoran, akses jalan kembali normal," jelas Soko Wijaya.

Dia mengingatkan warga agar berhati-hati melintas di saat hujan lebat, terutama melintasi jalan tanah yang berbatasan dengan tebing. Sebab, hal itu rawan longsor, karena struktur tanahnya labil.7k16

Komentar