nusabali

NasDem Tabanan Diprediksi Tidak Kebagian Kursi Dewan

  • www.nusabali.com-nasdem-tabanan-diprediksi-tidak-kebagian-kursi-dewan

TABANAN, NusaBali - Pileg 2024 membawa kabar tak sedap bagi Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Tabanan. Diprediksi kader NasDem gagal merebut kursi dewan karena suara disapu bersih PDI Perjuangan yang diprediksi meraup 31 kursi.

Pada Pileg 2019 lalu Partai NasDem berhasil meraih tiga kursi. Tiga kursi tersebut masing-masing di Dapil I (Tabanan – Kerambitan) diraih I Gde Sudiartha dengan 1.649 suara. Kemudian di Dapil III (Penebel – Baturiti) diperoleh I Gusti Ngurah Sanjaya dengan 1.904 suara. Dan di Dapil IV (Kediri – Marga) diraih oleh Ida Ayu Ketut Candrawati dengan perolehan 2.232 suara. 

Dan kali ini ketiga kader tersebut diprediksi tidak bisa mengamankan kursi yang mereka duduki selama lima tahun terakhir. Selain memang Ida Ayu Ketut Candrawati diplot maju ke DPR RI. Pada Pileg 2019, NasDem membentuk fraksi bergabung dengan Partai Demokrat menjadi Fraksi Nasional Demokrat. 

Ketua DPD NasDem Tabanan Ida Bagus Widi menegaskan belum bisa menyimpulkan kondisi saat ini. Sebab rekapitulasi suara masih berlangsung di kecamatan. “Kami juga masih lakukan rekapitulasi secara internal. Ini belum rampung,” ujarnya, Sabtu (17/2). 

Namun diakui untuk Dapil II dan Dapil IV memang tidak bisa mendapatkan kursi dewan. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab, salah satunya masih adanya janji politik dari partai lain. “Di Dapil IV suara penyumbang saya sendiri. Dapat hanya 1.300, dan teman-teman di bawah masih kecil. Jadi untuk Dapil II dan IV belum bisa merebut kursi,” ucapnya. 

Sementara untuk di Dapil I dan Dapil III termasuk raihan kursi ke DPR Provinsi Bali dan pusat masih menunggu rekapitulasi data, sehingga belum bisa menyimpulkan. 

“Sudah selesai sih, tetapi kami juga harus menunggu rapat pleno. Sehingga belum bisa menyimpulkan. Harapan kami di Dapil I dan III bisa bertahan,” kata Bagus Widi. 

Bagus Widi menambahkan sebagai caleg khususnya di Dapil IV diakuinya sulit mendulang suara. Ada beberapa faktor penyebab, karena masih adanya janji politik terhadap partai tertentu. Kemudian saksi NasDem kewalahan sehingga tidak maksimal di TPS. 

“Seperti contohnya saya sendiri di salah satu TPS mendapat satu suara, padahal ada keluarga. Secara logika masak tidak memilih kan. Nah ini dalam proses penghitungan saksi kita kewalahan,” katanya. 

Yang jelas, tegas dia, NasDem Tabanan tetap semangat sebab seluruh kader sudah berjuang secara maksimal. “Intinya tetap semangat,” tandas Bagus Widi. 7 des

Komentar