nusabali

ST Yowana Santika Kesiman Garap Ogoh-Ogoh Ramah Lingkungan

  • www.nusabali.com-st-yowana-santika-kesiman-garap-ogoh-ogoh-ramah-lingkungan

DENPASAR, NusaBali.com - ST Yowana Santika, Banjar Pebean, Kesiman, Denpasar Timur, tengah menggarap ogoh-ogoh untuk menyambut Hari Raya Nyepi 2024. Ogoh-ogoh sebagai ‘pelestarian budaya’ ini mengusung empat tokoh karakter, yaitu raksasa, pendeta, raja, dan seorang mpu.

Saat ini ogoh-ogoh dengan anggaran Rp 10 juta ini sudah memasuki tahap pengerjaan sekitar 50 persen. "Kami berharap ogoh-ogoh ini dapat meraih juara dalam lomba," harapnya.

Ketua ST Yowana Santika, I Kadek Ari Darmawan, mengatakan, pengerjaan ogoh-ogoh ini dimulai sejak bulan Desember 2023 lalu. Proses pengerjaan dimulai dari mematangkan konsep, kemudian dilanjutkan dengan pengelasan besi, konstruksi, dan ngulat.

"Tinggi ogoh-ogoh ini terhitung 4 meter dengan sistem bongkar pasang pada dua tokoh karakter, yakni tokoh raja dan tokoh mpu," kata Ari Darmawan saat ditemui di Banjar Pebean Jl WR Supratman Gang Gunung Kawi, Kelurahan Kesiman, Denpasar Timur pada Jumat (12/1/2024) lalu.

Ari Darmawan mengatakan, untuk bahan-bahan, pihaknya konsisten menggunakan bahan ramah lingkungan, seperti ulatan atau anyaman bambu. Hal ini dilakukan untuk mendukung visi misi Kota Denpasar yang bebas sampah plastik dan polusi.

“Kami konsisten menerapkan bahan ramah lingkungan ingin menerapkan visi misi kota Denpasar yakni bebas kota go green, bersih dan bebas dari sampah plastik,” ujarnya. 

Di tengah maraknya penggunakan guungan, pihaknya juga tetap menggunakan bambu sisit walau penggunaan guungan lebih cepat dalam pengerjaan.  "Meskipun penggunaan guungan siap lebih efisien dan lebih cepat dalam pengerjaan, kami tetap menggunakan bambu sisit karena melihat harga guungan yang cukup mahal," ujarnya.

Ari Darmawan berharap, ogoh-ogoh ini dapat menjadi sarana untuk melestarikan budaya Bali. Selain itu, ogoh-ogoh ini juga rencananya akan diikutsertakan dalam lomba ogoh-ogoh tingkat Kota Denpasar.

“Harapan saya  semoga di tahun 2024, semangat dan kebersamaan yowana dapat terus terjaga dan dapat rumaket. Dan jangan mengaitkan politik dengan budaya agar tidak ada ketersinggungan,” ttutp Ari. *m03

Komentar