nusabali

Sasih Kawulu, Nelayan Yeh Gangga Tidak Bisa Melaut

  • www.nusabali.com-sasih-kawulu-nelayan-yeh-gangga-tidak-bisa-melaut

TABANAN, NusaBali - Nelayan Yeh Gangga di Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan kembali tak bisa melaut. Ini karena sejak 13 Januari 2024 cuaca buruk melanda pesisir Tabanan.

Ketua Nelayan Yeh Gangga I Kadek Wita, mengatakan cuaca buruk terjadi karena angin terlalu kencang. Sehingga aktivitas ke tengah laut terhenti. “Nelayan sudah tiga hari tidak berani melaut,” ujarnya, Senin (15/1). 

Disebutkan cuaca buruk melanda karena memang memasuki Sasih Kawulu yang identik dengan angin kencang selama sebulan ke depan. “Memang sudah biasa musim begini. Sasih Kawulu itu sudah dari dulu seperti ini. Jadi selama sebulan karena angin dan biasanya hujan maka tidak dapat melaut,” imbuh Kadek Wita.
 
Menurut dia, sebelum memasuki masa Sasih Kawulu, nelayan Yeh Gangga masih bisa melaut. Tangkapannya ada sedikit-sedikit ikan Layur. Sebelum datang angin, paling tidak para nelayan di Yeh Gangga akan mendapat sekitar 15 hingga 20 kilogram ikan sekali melaut. 

“Sekarang untuk harga ikan Layur sekitar Rp 30.000 per kilogram. Tangkapan ini sedikit untung sebagai pengganti modal bensin,” ucap Kadek Wita. 

Terkait cuaca buruk, sebut dia, nelayan Yeh Gangga akan mencoba untuk mengajukan bantuan ke dinas sosial. Terutama untuk mendapatkan beras cadangan. Biasanya setelah pengajuan maka pihak dinsos akan mengecek ke bawah.

“Nelayan Yeh Gangga ada delapan kelompok dan nelayan yang naik ke laut 80 orang,” jelasnya.

Kadek Wita mengaku, saat ini juga tidak dapat menangkap lobster. Sebab, kondisi angin kencang sudah sejak pukul 06.00 Wita hingga malam hari. Di masa Sasih Kawulu ini, biasanya tidak hanya angin kencang namun juga hujan deras. Dan kondisinya sekarang hanya angin kencang saja. Pihaknya kini hanya berharap bantuan-bantuan dari pemerintah.
“Kalau kemarin kita sudah dapat dari provinsi dan pusat. Bantuan provinsi berupa dana Rp 100 juta untuk beli mesin tempel. Pusat membantu jaring dapat 200 unit. Sekarang belum semua cair bantuannya,” beber Kadek Wita. 7 des

Komentar