nusabali

‘Sapi Bali Memiliki Daya Saing yang Tinggi’

  • www.nusabali.com-sapi-bali-memiliki-daya-saing-yang-tinggi

Pansus DPRD Provinsi Bali tentang Ranperda Pengelolaan Sapi Bali melaksanakan konsultasi ke Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan - Kementerian Pertanian di Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (18/7).

Konsultasi Pansus Pengelolaan Sapi Bali

DENPASAR, NusaBali
Konsultasi yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali I Gusti Bagus Alit Putra SSos MSi dan Ketua Pansus I Nyoman Parta SH bersama seluruh Anggota Pansus, hadir dari unsur eksekutif diantaranya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Holtikultura. 

Konsultasi Pansus DPRD Bali diterima Direktur Jenderal Perbibitan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Dr Surahman. 

Surahman menyatakan sangat mendukung pengembangan Sapi Bali, bahkan juga mendukung terkait regulasi dan penganggaran. “Ada Sapi Bali yang unggul kenapa harus import dari Jepang,” ujar Surahman.

Lebih lanjut Surahman menyampaikan bahwa secara substansi Ranperda Pengelolaan Sapi Bali sudah komprehensif, tinggal satu langkah lagi dilakukan yaitu public hearing. “Kami siap hadir pada acara tersebut,” ujarnya.

Memang sebelum sebuah Ranperda ditetapkan perlu dilakukan public hearing sekaligus uji publik untuk mendengar respon masyarakat dan mendapat masukan untuk penyempurnaan Ranperda yang akan ditetapkan. Surahman menjelaskan Sapi Bali merupakan genetik unggul Indonesia. “Untuk itu jadikanlah Sapi Bali sebagai sumber daya genitik hewan, yang harus dikembangkan. Kami terus akan dukung pengembangbiakan Sapi Bali ini,” tambah Surahman.

Lebih jauh Surahman menjelaskan, terkait pengembangan Sapi Bali ini, dibantu dari aspek regulasinya, dimana  telah dikeluarkan/ditetapkan perolehan sumber bibit melalui Keputusan Menteri. “Kemudian kita juga memiliki instalasi yang siap mendukung melakukan pelestarian sumber daya genetic,” tegas Surahman.

Sementara Ketua Pansus Ranperda Pengelolaan Sapi Bali, yang juga Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali, Nyoman Parta secara tegas mengatakan, rakyat kecil (peternak/petani) wajib diperjuangkan. Saat diberi kesempatan untuk menjelaskan maksud dan tujuan konsultasi, secara panjang lebar Parta membeber Sapi Bali. Kata Parta, upaya melestarikan Sapi Bali, disamping beberapa upaya teknis berupa pembudidayaan, pembiakan juga yang terpenting adalah bagaimana Pemuda Bali mau beternak. “Karena peternak adalah ujung tombak dari pelestarian. Seperti apapun usaha dari pemerintah kalau jumlah peternaknya kecil/terbatas, apalagi cara pemeliharaan masih tradisional seperti sekarang, tentu pengembangbiakan dan pembudidayaan kurang,” ujar Parta.

Selain itu untuk membuat peternak itu nyaman, kata Parta, tiada pilihan lain kecuali kualitas sapinya diperbaiki dan harganya menjadi lebih baik dalam arti lebih mahal. Salah satu upaya yang dilakukan agar harganya bagus adalah bagaimana membuat daging Sapi Bali menjadi daging yang empuk, lembut (intinya berkualitas). Sehingga bisa masuk ke seluruh hotel di Bali, yang begitu banyak membutuhkan daging. “Intinya, daya saing Sapi Bali bisa lebih optimal dari sisi genetiknya, juga menyangkut harga dan kualitas, sehingga konsumen khususnya hotel-hotel di Bali dapat mengkonsumsi daging Sapi Bali,” tegas Parta. 

Soal muatan Ranperda Pengelolaan Sapi Bali, Nyoman Parta menjelaskan setidaknya ada 4 (empat) hal yang diatur dalam Ranperda Sapi Bali. “Perlindungannya, pembudidayaan dan pelestarian, peran pemerintah, pemanfaatan sapinya, “ pungkas mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali ini. *nat

Komentar