nusabali

Pedagang Tolak Pindah ke Pasar Yadnya

Pascakebakaran di Pasar Menanga

  • www.nusabali.com-pedagang-tolak-pindah-ke-pasar-yadnya

Perbaikan kios yang terbakar membutuhkan waktu lama. Kini, masih dalam kajian Dinas PUPR Karangasem.

AMLAPURA, NusaBali
10 pemilik kios dan 6 lapak korban kebakaran di Pasar Rakyat Desa Menanga, Banjar Menanga Kangin, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem, Minggu (5/11), menolak direlokasi ke Pasar Yadnya. Mereka memilih jualan di emperan kios sekitar pasar terbakar tersebut.

"Saya telah beberapa kali memediasi bersama Perbekel Menanga, pedagang menolak pindah jualan ke Pasar Yadnya, di selatan Pasar Menanga. Mereka memilih jualan di emperan kios," jelas Kadis Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Karangasem I Gede Loka Santika di Amlapura, Jumat (8/12).

Dalam beberapa kali pertemuan sebelumnya, lanjut I Gede Loka Santika, berupaya meyakinkan para pedagang agar mendapatkan tempat jualan yang representatif. Tetapi, para pedagang menolak pindah. Mereka ingin tetap berjualan dekat Pasar Menanga.

Kata dia, perbaikan kios yang terbakar membutuhkan waktu lama. Kini, masih dalam kajian Dinas PUPR Karangasem. Untuk membangun ulang 12 kios dan 6 lapak terbakar, memerlukan biaya mencapai Rp 642 juta.

Seperti diketahui, 12 kios ukuran 3 meter x 4 meter, milik 10 pedagang yang berjejer di bagian barat Pasar Rakyat Desa Menanga, ludes terbakar. Deretan kios-kios itu kebanyakan menjual alat-alat upakara. Ada juga menjual perhiasan emas dan pakaian, perabotan, sembako, dan buah.

Sedangkan enam lapak, jualan canang, jajan bali, sarana upakara dan buah. Tercatat yang paling banyak mengalami kerugian, adalah dua kios penjual perhiasan emas dan pakaian, keduanya milik Ni Kadek Ratini, dari Banjar Menanga Kawan, Desa Menanga, Kecamatan Rendang kerugian mencapai Rp 300 juta.

10 pemilik kios yang hadir, yakni I Nyoman Tegteg, Ni Kadek Ratini, I Gede Utamayasa, I Made Suardana, Ni Komang Karniati, I Komang Pegeg, I Made Widiarta, Ni Wayan Suarti, Ni Wayan Sringenteg, dan I Made Mangku Subrata. Sebab ada dua pedagang memiliki dua kios, masing-masing Ni Komang Karniati dari Banjar Buahan Kuah, Desa Rendang dan Ni Kadek Ratini, asal Banjar Menanga Kawan, Desa Menanga. Snam pemilik lapak, yakni Ni Komang Rayani, Ni Made Suartini, I Nyoman Selamat, Ni Putu Sriani, Ni Nyoman Korna dan Nyoman Punduh.

Perbekel Menanga I Made Hendra Sagita membenarkan, telah beberapa kali memediasi pedagang agar bersedia pindah jualan ke Pasar Yadnya, ternyata pedagang menolak memilih jualan di emperan kios. "Mereka memilih jualan di emperan kios sekitar Pasar Rakyat Menanga," kata dia.7k16

Komentar