nusabali

Dua Lakalantas, 1 Balita Tewas, 6 Korban Luka

  • www.nusabali.com-dua-lakalantas-1-balita-tewas-6-korban-luka

Balita usia 3 tahun terpental ke aspal saat motor yang dikendarai ibunya terlibat lakalantas di Yehembang. Balita laki-laki itu meninggal karena CKB.

NEGARA, NusaBali
Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di dua lokasi berbeda terjadi di Jalan Umum Denpasar – Gilimanuk wilayah Kabupaten Jembrana, Senin (27/11) sore. Lakalantas pertama menewaskan seorang balita dan 1 korban luka. Sementara lakalantas kedua mengakibatkan 5 orang korban luka. 

Dari informasi yang dihimpun NusaBali, lakalantas pertama terjadi di kilometer 80-81, Banjar Bale Agung, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Senin sekitar pukul 14.30 Wita. Kecelakaan yang melibatkan truk engkel Mitsubishi nopol DK 8351 FO dengan sepeda motor Yamaha Mio nopol DK 2140 HV, ini menewaskan balita bernama Putu Desta Rai Putra, 3. Korban Desta merupakan penumpang motor Mio yang dikendarai oleh ibunya, Ni Wayan Sukarini, 44, warga Banjar Pasar, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana.

Kecelakaan pertama itu berawal saat truk engkel yang dikemudikan oleh I Gusti Putu Muliana, 65, warga Banjar Bale Agung, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, melaju dari arah timur ke barat atau dari arah Denpasar ke Gilimanuk. Setibanya di lokasi dengan situasi jalan simpang tiga tanpa dilengkapi warning light, mendekati tanjakan dan situasi arus lalulintas sedang, truk engkel tersebut berbelok ke kanan hendak masuk ke cabang persimpangan yang mengarah ke utara.

Saat bersamaan dari arah barat ke timur atau dari arah Gilimanuk ke Denpasar, datang motor Mio yang dikendarai Ni Wayan Sukarini sehingga terjadi tabrakan pada posisi jalur jalan dari arah Gilimanuk. Akibat tabrakan itu, Sukarini bersama anaknya, Putu Desta Rai Putra, langsung terpental ke aspal. Sukarini sendiri masih sadar dengan mengalami sejumlah luka lecet dan mengeluhkan sakit pada kedua tangan. Namun anaknya, Desta Rai Putra, mengalami cedera kepala berat (CKB) dan meninggal dunia dalam perawatan di RSU Negara. 

Sementara lakalantas kedua terjadi di kilometer 69-70, Banjar Dangin Pangkung, Desa/Kecamatan Pekutatan, Senin sekitar pukul 16.00 Wita. Kecelakaan ini melibatkan tiga kendaraan, yakni mobil Suzuki Ertiga nopol W 1838 BD, motor Honda Scoopy nopol DK 4749 ZU, dan truk Hino nopol DK 8729 HF. Kecelakaan ini menyebabkan pengendara bersama penumpang motor Scoopy dan 3 penumpang mobil Ertiga mengalami sejumlah luka.

Kecelakaan kedua itu berawal saat Honda Scoopy yang dikendarai oleh Ni Putu ISK, 14, bergerak dari arah timur ke barat atau dari arah Denpasar ke Gilimanuk. Sesampai di TKP dengan kondisi jalan lurus, motor yang dikendarai pelajar SMP dari Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, tiba-tiba memotong jalan ke kanan. Saat bersamaan itu, dari arah belakang melaju mobil Ertiga yang dikemudikan oleh Kaleb Tri Handoko, 37, warga Desa Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Mojokerto, Jawa Timur (Jatim).

Foto: Polisi melakukan olah TKP lakalantas di Jalan Umum Denpasar – Gilimanuk, kilometer 80-81, Banjar Bale Agung, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Senin (27/11) sore. -IST

Pengemudi mobil Ertiga yang terkejut melihat motor Scoopy di depannya mendadak belok ke kanan, tidak bisa menghindari tabrakan. Bahkan mobil Ertiga yang sempat berusaha banting setir ke kanan itu pun seketika oleng hingga keluar badan jalan dan menabrak pantat truk Hino nopol DK 8729 HF yang dalam posisi parkir di sebuah bengkel dinamo di TKP.

Akibat kecelakaan tersebut, ada 5 korban mengalami luka-luka. Di antaranya adalah pengendara motor Scoopy, Ni Putu ISK yang mengalami luka lecet di bagian wajah, tangan, kaki, serta mengeluhkan mual-mual. Kemudian penumpang motor Scoopy, Ni Made IN, 14, yang mengalami luka lecet di bagian wajah, tangan, dan kaki.

Sedangkan 3 korban luka lainnya, merupakan penumpang mobil Ertiga, Slamet Riyadi, 61, (mengalami sejumlah luka di sekujur tubuh), Jumain, 34, (luka robek di pelipis kanan dan luka robek di bagian bibir), dan Wahyu Indah Kurniawati, 34, (luka pada dagu dan mengeluhkan pusing). Dari total 5 korban itu, 2 korban bernama Ni Putu ISK serta Slamet Riyadi dirujuk ke RSU Negara. Sementara tiga korban lainnya ditangani langsung di Puskesmas 1 Pekutatan.

Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Ni Putu Meipin Ekayanti saat dikonfirmasi, Selasa (28/11), mengatakan masih dilakukan penyelidikan terkait dua kasus lakalantas itu. Namun dari pemeriksaan sementara ini, pihaknya menyatakan bahwa kecelakaan di Yehembang yang mengakibatkan tewasnya seorang balita dan 1 korban luka itu, diduga terjadi karena kurang hati-hatinya pengemudi truk engkel saat akan masuk ke jalan pedesaan. 

“Yang balita itu meninggal dalam perawatan di rumah sakit. Setelah kejadian, sudah langsung dibawa ke rumah sakit. Tetapi karena kondisi sudah kritis, dinyatakan meninggal kemarin malam sekitar pukul 22.30 Wita,” ucap AKP Meipin. 

Sementara mengenai penyebab lakalantas yang kedua di Pekutatan, kata AKP Meipin, diduga karena hati-hatinya pengendara motor Scoopy. Pengendara motor Scoopy itu diduga secara tiba-tiba bergerak memotong jalan tanpa memperhatikan arus lalu lintas di belakangnya sehingga ditabrak dari arah belakang. Kemudian mobil yang menabrak pun oleng dan berakhir menabrak bagian belakang truk yang sedang parkir di sebuah bengkel.

"Sekarang kami masih melakukan pemeriksaan. Sementara ini kami belum memeriksa beberapa saksi karena ada yang masih dirawat dan masih kondisi berduka,” ujar AKP Meipin. 7 ode

Komentar