Simpang Jalan Melasti-Legian Marak Pelanggaran Lalin

Ketua LPM Kelurahan Legian I Nyoman Erwin Try Adnyana, mengatakan banyaknya pengendara yang nekat lawan arus di Simpang Jalan Melati-Legian dimulai sejak pandemi Covid-19, saat itu kala aktivitas lalin cenderung sepi, sehingga membuat pengendara leluasa. Ironisnya, saat sekarang pariwisata mulai pulih dan mobilitas warga cukup tinggi, masih banyak pengendara yang tetap nekat lawan arus di jalan itu.

Tak hanya warga lokal, lanjut Adnyana, di lapangan kerap ditemui pula warga negara asing (WNA) meniru perilaku melawan arus yang sebenarnya dilarang. “Dahulu (saat pandemi Covid-19) mungkin merasa aman karena jalan sepi. Tapi sekarang meskipun kondisi lalu lintas sudah padat, perilaku melawan arus masih terus terjadi,” ucap Adnyana, Jumat (17/11).

Aksi para pengendara ini yang awalnya cenderung dilakukan secara sembunyi-sembunyi, kini menjadi terang-terangan. Bahkan, meski telah dipasang rambu larangan dan rekomendasi jalur oleh Dinas Perhubungan atas rekomendasi Bamus Legian, pelanggaran masih tetap terjadi.

“Arus lalin di lokasi sebenarnya tidak boleh dari arah utara ke selatan dan dari barat ke arah selatan, namun yang terjadi justru sebaliknya, sehingga kami menyampaikan kondisi ini kepada kepolisian saat pelaksanaan kegiatan Jumat Curhat yang ditindaklanjuti dengan kegiatan razia,” paparnya.

Dalam rangka menanggulangi masalah ini, Adnyana meminta pihak kepolisian untuk meningkatkan kegiatan razia di Simpang Jalan Melasti-Legian. Tidak hanya itu, langkah-langkah penanganan lebih lanjut diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam menangani pelanggaran lalin yang terus terjadi di wilayah tersebut.

“Jika diadakan razia tentunya akan memberikan efek jera kepada pengendara, sehingga saya sangat mengapresiasi langkah dari pihak kepolisian yang menggelar razia,” ucap Adnyana. 7 ol3