Turah Mantri Ditetapkan Pimpin Askot PSSI Denpasar

Penetapan itu dilakukan dalam Kongres dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum Askot PSSI Denpasar, di Hotel Kepundung Denpasar, Minggu (27/8). Turah Mantri kembali memimpin sepak bola Kota Denpasar empat tahun ke depan, setelah memimpin Askot PSSI Denpasar periode 2019-2023. 

Sedangkan dalam sambutannya Turah Mantri mempersiapkan bagi siapa saja yang tidak sejalan atau berseberangan tidak gabung dengan dirinya di Askot PSSI Denpasar. Pasalnya, dia terpilih secara aklamasi mendapat dukungan bulat dari voter atau klub yang hadir.

Untuk itu, Turah Mantri berharap dukungan dari klub dan semua pihak terkait membangun sepak bola di Kota Denpasar. Harapannya kedepan saling membantu dan jangan sampai saling menyalahkan. 

Terlepas kelemahan yang ada, apalagi beban mempertahankan prestasi sebelumnya sangat berat. Untuk itu diharapkan bersatu memajukan sepak bola Kota Denpasar. 

"Pesan orangtua saya, mengabdi dengan kejujuran itu tempat utama,  pengabdian kita kepada kejujuran," kata Turah Mantri. 

Untuk itu Turah Mantri juga mempersilakan Siapa saja yang tidak sejalan dengannya dalam mengabdi di PSSI Denpasar diminta untuk tidak bergabung. 

"Di Askot PSSI Denpasar itu bukan tempat cari uang, saya pertegas disini di Askot PSSI Denpasar bukan tempat cari uang. Kepengurusan kami lurus bekerja sesuai aturan," tegas Turah. 

Untuk itu dia berharap siapapun yang masuk di kepengurusan Askot PSSI Denpasar nanti, silakan ajukan program. Pihaknya akan membahas di internal dengan eksekutif committe, tentu menyesuaikan dengan Asprov PSSI Bali. 

Sementara itu Waketum Asprov PSSI Bali, I Gusti Anom Jaksa mengakui Turah Mantri sejak kecil sudah senang bermain bola, bahkan sempat jadi pemain, dan sekarang mengabdi jadi pengurus Askot PSSI Denpasar. Dia berharap kepemimpinannya ke depan lebih menghargai klub yang terbukti memberikan kontribusi bagi tim Perseden Denpasar. 

Sementara di satu sisi Sekum KONI Kota Denpasar, Made Darmiyasa menekan, seluruh pengurus semuanya adalah perpanjangan tangan pemerintah sebagai pengurus olahraga, tetapi semua pertanggungjawaban ada pada prestasi itu sendiri. "Pertanggungjawaban akhir itu ada pada prestasi itu sendiri, saya harap pengelolaan keuangan dilakukan dengan baik sesuai dengan regulasi," kata Darmiyasa yang juga eks Ketua Harian Pengprov PBSI Bali. dek