nusabali

Kesal Bau Sampah TPST Kertalangu, Warga Pasang Baliho, Solusi ‘Dikembalikan’ ke TPA Suwung

  • www.nusabali.com-kesal-bau-sampah-tpst-kertalangu-warga-pasang-baliho-solusi-dikembalikan-ke-tpa-suwung

DENPASAR, NusaBali.com - Kesal dengan bau sampah yang merebak dari TPST Kertalangu, warga setempat berinisiatif memasang baliho soal bau sampah yang belum juga teratasi sejak TPST ini diresmikan pada 13 Maret 2023.

Baliho dipasang pada Jumat (21/7/2023) dan sehari kemudian viral di berbagai akun media sosial. Tulisan yang tertera pada baliho tersebut  'Desa Budaya Berubah Jadi Desa Baudaya. Kami masyarakat tidak terima janji busuk, apalagi bau busuk.'

Kabarnya, aksi masyarakat Desa Kesiman Kertalangu ini akan dilanjutkan dengan demo pada Minggu (23/7/2023). Hanya saja soal rencana aksi masyarakat ini dibatalkan setelah Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa menemui langsung warga setempat pada Jumat (21/7/2023) malam.

"Pak Wakil Walikota Denpasar sudah turun ke lapangan," kata Kepala Dusun Banjar Biaung, Kesiman Kertalangu, I Wayan Suana.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Camat Denpasar Timur, Jro Bendesa, hingga Kepala Dusun dan Kelian Adat Banjar Biaung yang menyampaikan keberatan warga atas bau busuk beroperasinya TPST tersebut. Warga setempat, juga meminta Pemerintah menindaklanjuti keluhan-keluhan tersebut, sekaligus menghentikan pengiriman sampah ke TPST Kertalangu. 

Pihak TPST akan diberikan deadline waktu selama tiga hari (sampai Senin, 24 Juli 2023) untuk menuntaskan sampah yang sudah ada di TPST. 

Dalam kurun waktu tersebut, jika perkiraan bau sampah tidak habis dalam waktu tiga hari, maka sampah harus diangkut ke TPA Suwung. 

Sayangnya, berdirinya TPST Kertalangu ini justru tak lepas dari dampak penutupan bertahap TPA Suwung. Penutupan TPA Suwung ini bukan semata-mata karena dianggap sudah overload, namun tidak lepas dari kehadiran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali.

PT Bali Turtle Island Development (BTID) sebagai Badan Usaha Pembangun dan Badan Usaha Pengelola (BUPP) KEK sudah meminta Pemerintah menutup lokasi TPA Suwung, sehingga pembuangan sampah bergeser ke lokasi lain, salah satunya TPST Kertalangu.

Sebelumnya General Manager Communications Kura Kura Bali Zakki Hakim kepada wartawan Jumat (21/7/2023) sore, memaparkan sederet target pembangunan yang akan dilakukan di KEK Kura Kura Bali dalam kurun waktu hingga lima tahun ke depan. 

Ia mengatakan Kura Kura Bali merencanakan seluruh fasilitas akan dibangun selama kurun waktu 30 tahun dalam lima fase. Oleh karena itulah, diupayakan langkah menghilangkan bau sampah di TPA Suwung. 

"Sampah ini kan dari zaman dulu ya mau dicarikan solusinya. Jadi tahun 2018 Pemerintah bekerja sama dengan Pemkot dari 32 hektare itu (lahan TPA Suwung), 22 hektare sudah ditutup dan ditimbun tanah. Sisanya hanya 10 hektare termasuk dipakai TPST di kawasan TPA Suwung," bebernya. 

Namun akibat pandemi Covid-19 sisa lahan 10 hektare itu, bukannya dikelola sebagai waste to energy, tapi malah dibiarkan terus menerima sampah. Oleh karena itu solusinya dibangun tiga  lokasi TPST di Denpasar, yakni TPST Kertalangu, TPST Padang Sambian dan TPST Tahura. 

Menyikapi persoalan yang dikeluhkan warga Kesiman Kertalangu, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengakui jika  permasalahan sampah menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Denpasar. 

"Tujuan kami ke sini bertemu masyarakat untuk mendengarkan langsung keluhannya, dan di sini juga kami berdiskusi mencari solusi terbaik, sehingga penanganan sampah tetap optimal dan masyarakat tidak terganggu," ujarnya.

Sebagai langkah awal, Pemkot Denpasar telah menghentikan sementara pengangkutan sampah ke TPST Kesiman Kertalangu. "Untuk sementara kita hentikan dulu, sampah sementara kita bawa ke TPA Suwung," tegas Arya Wibawa.

Komentar