nusabali

Aset LPD Se-Bali Capai Rp27,064 Triliun

  • www.nusabali.com-aset-lpd-se-bali-capai-rp27064-triliun

DENPASAR, NusaBali - 1.439 LPD (Lembaga Perkreditan Desa) di Bali, per Mei 2023, berhasil menghimpun dana masyarakat Bali dalam bentuk tabungan Rp11,128 triliun. 

LPD juga menghimpun dana deposito Rp11,466 triliun, pinjaman Rp15,621 triliun, dan total aset Rp27,064 triliun. LPD se-Bali mempekerjakan 8.363 karyawan.

Data tersebut disampaikan Ketua BKS (Badan Kerja Sama) LPD Provinsi Bali Drs Nyoman Cendikiawan SH MSi dalam Rekerda (Rapat Kerja Daerah) BKS LPD Provinsi Bali Tahun 2023 di sebuah hotel di Denpasar, Senin (10/7). Rakerda diikuti 160 peserta berlangsung sampai Selasa (11/7) ini. Hadir, Gubernur Bali diwakili Kepala Dinas PMA (Memajuan Masyarakat Adat) Provinsi Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra.

Meskipun berhasil menghimpun dana masyarakat yang relatif besar, jelas Cendikiawan, tantangan LPD yang dirintis sejak tahun 1984, tak ringan. Tantangan itu baik dari dalam dan luar. Namun, jajaran pengurus Bersama desa adat selaku pemilik LPD, telah mengantisipasi hingga lembaga perekonomian desa adat ini tetap eksis dan tumbuh sesuai harapan. BKS LPD Bali juga telah mengevaluasi dan berjuang keras untuk menjaga eksistensi LPD berkonsep ‘berteknologi barat dengan tetap berjiwa timur’. Terkait teknologi, sejumlah LPD telah mendigitalisasi sistem pelayanan, bekerja sama dengan PT USSI Dewata Bali. Bentuknya, komputerisasi, merintis layanan LPD mobile, ATM LPD, dan merchant QRIS. Upaya ini untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pelayanan. LPD juga menjalin kerja sama dengan BPD Bali, Jamkrida dan pihak lain.

Dia mengakui, kinerja LPD terjaga karena dibackup kekuatan modal budaya dan sosial, sebagaimana tertuang dalam slogan desa adat ‘sima swatantra’. LPD dikokohkan dengan paduan Panca W, yakni wareg (cukup pangan), waras atau sehat, wastra (murah sandang), wisma (tempat tinggal), waskita (berpendidikan), sebagaimana keteladanan para tetua Bali. Selain itu,  Perda tentang LPD, awig-awig di desa adat, perarem, dan sejenisnya, merupakan suprastruktur amat penting dalam penguatan LPD. ‘’Melalui paiketan LPD Bali ini, astungkara mampu menuju Bali yang santhi dan jagadhita, dengan mengimplementasikan Nangun Sat Kerthi Loka Bali,’’ jelas Ketua LPD Desa Adat Talepud, Kecamatan Tegallalang, Gianyar ini.

Cendikiawan mengharapkan, Rakerda ini menjadi momentum yang tak hanya untuk menjalankan AD/ART, melainkan juga mewujudkan tujuan organisasi. Rakerda juga ajang merevitalisasi semangat LPD yang sejak mula hanya dikelola secara tradisional dalam mendukung adat, seni, dan budaya Balim berlandaskan agama Hindu. Kini, LPD telah menjadi kebanggaan masyarakat baik tingkat lokal, nasional, bahkan internasional.

Gubernur Bali diwakili Kadis PMA Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra mengakui, perkembangan pesat LPD telah berkontribusi dan bermanfaat besar bagi perekonomian dan pembangunan Bali. Namun, LPD juga menghadapi tantangan tak ringan, seperti kapitalisme di desa adat yang dikendalikan swasta. Sarannya, untuk memperkuat LPD selain memperketat penerapan awig-awig, juga peningkatan kualitas dan integritas SDM. ‘’Dengan itu, LPD akan tetap sehat dan menjadi pilar ekonomi,’’ jelasnya.

Rakerda kemarin, dengan materi penyampaian pertanggungjawaban pengurus BKS LPD. Sembilan pengurus BKS LPD kabupaten/kota se-Bali menerima laporan pertanggungjawaban tersebut, karena BKS LPD rutin diaudit akuntan publik. Agenda Rakerda Selasa ini, yakni penyampaian visi/misi dan pembahasan program kerja organisasi.7lsa   

Komentar