nusabali

Ratusan Tamatan SD Tercecer

  • www.nusabali.com-ratusan-tamatan-sd-tercecer
  • www.nusabali.com-ratusan-tamatan-sd-tercecer
  • www.nusabali.com-ratusan-tamatan-sd-tercecer

Jumlah tamatan SD di Buleleng sebanyak 11.652 siswa. Namun yang sudah terdaftar dan diterima di SMP terdata 10.909 siswa.

SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng secara serentak membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada awal tahun ajaran baru 2023-2024, Senin (10/7). Namun dari data sementara pada sistem ada 388 orang siswa tamatan SD yang belum terdaftar di SMP. Diduga ratusan siswa itu tercecer karena terkendala informasi.

Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Disdikpora Buleleng Ida Bagus Gde Surya Bharata mengatakan, jumlah tamatan SD tahun ini sebanyak 11.652 orang. Namun yang sudah terdaftar dan diterima di SMP sebanyak 10.909 orang siswa. Ada 355 orang diantaranya belum melakukan pendaftaran ulang dan 388 orang sisanya terindikasi tercecer karena tidak melakukan pendaftaran di sekolah manapun.

"Yang belum masuk dan terindikasi tercecer ini akan kita follow up lagi dimana posisinya sekarang dan ajak untuk ke sekolah terdekat. Kemungkinan ini karena keterbatasan informasi yang diterima oleh orangtua terkait sistem pendaftaran saat ini. Harapan kita semua masyarakat bisa mendapatkan sekolah, karena daya tampung sekolah SMP kita masih aman," terang Surya Bharata yang juga Sekretaris Disdikpora Buleleng ini.

Sedangkan untuk di satuan pendidikan SD, ada 10.888 orang siswa yang sudah terdaftar di sekolah. Disdikpora masih menemukan selisih 218 orang yang kemungkinan double melamar lebih dari satu sekolah. Dia pun memastikan, seluruh siswa yang saat ini masuk umur sekolah dan melanjutkan ke jenjang SMP diterima seluruhnya di satuan pendidikan.


Proses follow up siswa yang belum mendaftarkan diri termasuk penjajagan yang tercecer paling lambat diupayakan kembali diarahkan ke sekolah terdekat, selama masa MPLS berlangsung. Disdikpora pun menargetkan pada akhir Juli mendatang, seluruh data PPDB di satuan pendidikan sudah terpetakan.

"Tetap kita upaya akhir Juli bisa kelar semua. Status siswa bisa diketahui, terutama yang tercecer apakah akan melakukan pendaftaran di Buleleng atau ikut ortu keluar Buleleng untuk mendapatkan layanan pendidikan," imbuh dia.

Sementara itu masa MPLS serentak dimulai pada Senin (10/7), dibuka langsung Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika yang dipusatkan di SMPN 8 Singaraja. Dia menekankan selama MPLS, seluruh siswa baru akan diberikan materi-materi tentang pengenalan lingkungan sekolah baru, beradaptasi dengan guru baru dan teman sejawat.

Selain itu guru juga melakukan pemetaan terkait peserta didik baru. Hal ini menurut Astika menjadi penting dalam penerapan kurikulum merdeka belajar. "Masing-masing peserta didik memiliki keunggulan dan kekurangan tidak ada yang sama. Lalu merdeka belajar mengacu pada peserta didik, sehingga perlu dikaji inputnya untuk menentukan proses pembelajaran," ungkap Astika.

Dalam kesempatan yang sama dia juga menekankan khusus untuk MPLS di SD, untuk tidak memberikan tekanan yang terlalu berat pada anak usia masa transisi PAUD umur 6-8 tahun. Sehingga proses MPLS harus dengan pola menyenangkan.

"Anak usia 6-8 tahun ini berada pada transisi PAUD dengan proses pembelajaran menyenangkan. Saat PAUD hanya pengenalan huruf dan angka, tidak harus bisa membaca. Sehingga anak-anak ini agar diberikan kesempatan bermain sambil belajar," tegas Astika. 7k23

Komentar