nusabali

Sanggar Kokar Bali Bawakan Sendratari Nawa Ruci Dewa Ruci di PKB ke-45

Pesan Kesetiaan Seorang Murid Terhadap Sang Guru

  • www.nusabali.com-sanggar-kokar-bali-bawakan-sendratari-nawa-ruci-dewa-ruci-di-pkb-ke-45
  • www.nusabali.com-sanggar-kokar-bali-bawakan-sendratari-nawa-ruci-dewa-ruci-di-pkb-ke-45

Menariknya sendratari kali ini kembali menampilkan tokoh Sakuni pak Mundra pemain 'Legend' yang selalu menjadi ciri khas perhelatan tari kolosal sendratari.

DENPASAR, NusaBali
Meski cuaca tak bersahabat, namun semangat dan jiwa ingin tampil maksimal dibuktikan para seniman yang tergabung dalam Sanggar Kokar Bali SMKN 3 Sukawati, Gianyar. Terlebih peran Sakuni kembali menampilkan seniman sepuh Pak Mundra.

Didukung ratusan penari dan penabuh mereka menyajikan garapan kolosal sendratari yang mengambil lakon 'Nawa Ruci, Dewa Ruci' sesuai tema Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-45 Segara Kerthi Prabhaneka Sandhi Samudra Cipta Peradaban di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Sabtu (8/7) malam.

Kisah yang diambil dari epos Mahabarata ini menceritakan Pangeran Duryadana yang selalu ingin menghancurkan Pandawa terutama Bima, karena dipandang sangat kuat dan sulit dikalahkan jika perang besar terjadi.


Sosok Rsi Drona sudah berkali-kali berupaya membunuh Bima atas permintaan Duryadana. Guru Drona mencoba membuat siasat baru untuk membunuh Bima. Kali ini Drona mengutus Bima pergi ke laut untuk mencari Tirtha Amertha (Tirtha Kamandalu).

Bima dengan tekad yang tulus berbakti kepada gurunya pergi ke samudra untuk mencari Tirtha Kamandalu sebagai air kehidupan yang juga disebut Tirtha Amertha. Lantas Bima tanpa ragu menerobos ke tengah samudra dan bertemu dengan seekor naga bernama Amburnawa. Bima diserang oleh naga tersebut sehingga pertempuran dahsyat pun terjadi. Naga Amburnawa dapat dibunuh oleh Bima, kemudian dia digulung oleh air laut dibawa jauh ke dalam, sehingga Bima pingsan.

Seketika itu muncul Dewa Ruci memberikan wejangan, yang intinya tirtha tersebut tidak ada, dan itu adalah akal-akalan guru Drona, dan selanjutnya Dewa Ruci memberi makna dan arti dari hidup dan kehidupan. Bima bangkit dan kembali menghadap guru Drona. Garapan di bawah penanggung jawab I Gusti Ngurah Made Umbara, Ketua Sanggar I Ketut Darya, penata tabuh I Made Subandi, Dalang Ari Wibawa tampil apik dalam 1 jam pementasan. Bahkan ratusan penonton yang memadati tribun Ardha Candra dengan setia menyaksikan hingga pementasan usai.


Ketut Darya selaku Ketua Sanggar mengungkapkan pesan dari pementasan ini adalah apapun yang diperintahkan sang guru, maka seorang murid tetap setia dan bakti kepada titah guru, padahal itu tipu muslihat sang guru. Menariknya sendratari kali ini kembali menampilkan tokoh Sakuni pak Mundra pemain 'Legend' yang selalu menjadi ciri khas perhelatan tari kolosal sendratari.

Hal ini diakui sebagai ciri khas kokar SMKN 3 Sukawati. "Kami ingin menampilkan tokoh Bima asli tapi karena beliau pak Sujena sakit urung ditampilkan dan karena pak Mundra pemain Sakuni Legend dia mampu tarikan Sakuni bisa tampil, ini kebanggaan kami," ungkapnya.

Dijelaskan, ratusan seniman yang tampil melibatkan para siswa maupun guru SMKN 3 Denpasar bekerjasama dengan Sanggar Kokar Bali. "Garapan kolosal ini dibagi empat babak, bermacam-macam peran, (persiapan) dalam kurun waktu 1,5 bulan," ungkap Ketut Darya. 7 cr78

Komentar