nusabali

Festival Mundur, Manajer DTW Jatiluwih Mundur

  • www.nusabali.com-festival-mundur-manajer-dtw-jatiluwih-mundur
  • www.nusabali.com-festival-mundur-manajer-dtw-jatiluwih-mundur

TABANAN, NusaBali - Kepastian Festival Jatiluwih di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel masih gabeng alias belum jelas. Padahal rencananya festival untuk keempat kalinya ini digelar 16-18 Juni lalu. Namun karena sejumlah alasan, termasuk benturan dengan event lain, festival ditunda dan hingga kini kepastian belum jelas.

Mundurnya festival ini sedikit membuat kacau. Sebab manajemen telah mempersiapkan dengan matang, namun diminta untuk mundur sehingga dibuatkan jadwal pra event. Bahkan imbas mundurnya jadwal festival ini membuat Manager DTW Jatiluwih I Nengah Sutirtayasa ikut mengundurkan diri. 

Made Sutirtayasa mengatakan belum mengetahui lanjutan dari festival tersebut. Sebab usai digelarnya pra event festival dia sudah mengundurkan diri. "Saya sudah mengundurkan diri karena kesibukan bisnis. Sekarang saya berada di Korea Selatan," ujarnya, Minggu (30/6). 

Untuk itu terkait kelanjutan acara dia meminta untuk mengkonfirmasi kepada Plt Manajemen DTW Jatiluwih yang baru serta kepada Kepala Dinas Pariwisata Tabanan. "Soalnya dari Pemda belum ada kejelasan rencana sih dijadwalkan tanggal 1 dan 2 tapi sampai saat ini belum ada kejelasan. Coba konfirmasi ke Dinas Pariwisata atau Asisten 2 Plt Manajemen DTW Jatiluwih," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Anak Agung Ngurah Agung Satria Tenaya menegaskan Festival Jatiluwih tetap digelar. Namun untuk jadwal masih dirapatkan.  "Tanggal masih menunggu hasil koordinasi pimpinan daerah (Bupati Tabanan)," katanya. 

Menurutnya nantinya festival dirancang selama dua hari, serta konsep tengah dikerjakan oleh manajemen." Hari Minggu rencana baru saya rapatkan membahas Festival di Jatiluwih, konsep masih dikerjakan oleh manajemen yang pasti masih konsep alam pertanian," sebut Tenaya.

Sebelumnya dia menyebutkan, mundurnya kegiatan  salah satunya karena padatnya kegiatan serupa di bulan Juni yang digelar oleh sejumlah DTW, dan perayaan Bulan Bung Karno yang digelar di bulan yang sama.

Dengan kondisi itu penjadwalan kembali Festival Jatiluwih pada bulan Juli mendatang akan ditetapkan sebagai agenda tahunan, sehingga ada kalender event setiap bulannya. "Nanti semua kegiatan festival tidak numpuk hanya di bulan Juni saja, sedangkan bulan berikutnya kosong. Sebab itu kami rancang ada kalender event setiap,” kata Satria Tenaya. 7des

Komentar