nusabali

Puluhan Masjid dan Musala Laksanakan Kurban, Kemenag Badung Ingatkan 'Manyama Braya'

  • www.nusabali.com-puluhan-masjid-dan-musala-laksanakan-kurban-kemenag-badung-ingatkan-manyama-braya

MANGUPURA, NusaBali.com - Menjelang Idul Adha 1444 Hijriah yang telah ditetapkan pada Kamis (29/6/2023), Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Badung memastikan ada puluhan masjid dan musala bakal melaksanakan ibadah kurban.

Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Badung Amron Sudarmanto menjelaskan, pelaksanaan penyembelihan hewan kurban bakal ada di puluhan titik. Meskipun titik-titik itu masih didata, Amron memastikan ada puluhan tempat ibadah melaksanakan kurban sesuai kebiasaan dari tahun ke tahun.

"Hampir di setiap masjid dan musala di Kabupaten Badung melaksanakan pemotongan hewan kurban. Titik-titiknya masih kami proses untuk didata," kata Amron kepada NusaBali.com saat dijumpai di Kantor Kemenag Badung dalam kompleks Puspem Badung, Rabu (21/6/2023) pagi.

Melihat jumlah tempat ibadah umat Muslim di gumi keris, Amron menyebut 90 masjid dan musala bakal melaksanakan kurban. Di mana, titik terbanyak berada di Kecamatan Kuta Selatan lantaran jumlah komunitas Muslim dan tempat ibadahnya paling banyak.

Pria kelahiran Jawa Tengah ini pun menuturkan, umat tidak perlu khawatir dengan kasus wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sempat merebak di Bali. Sebab, akan ada tim dari Kemenag Badung, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung, dan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Udayana yang turun ke lokasi.

Selain mengecek kesehatan hewan kurban, tim ini dikatakan Amron juga mendampingi proses pemotongan. Tujuannya agar daging hewan kurban yang dihasilkan sehat, hiegenis, dan layak dikonsumsi oleh umat. Termasuk pula oleh warga non Muslim yang biasanya turut kebagian daging kurban.

"Pihak Disperpa Badung menerangkan kepada kami bahwa Bali sudah aman dari PMK dan sudah menyuplai hewan kurban ke luar pulau. Selain itu, ada tim yang akan mengecek kesehatan dan pemotongan hewan kurban. Mereka biasanya turun paling tidak dua hari sebelum hari H," tegas Amron.

Sementara itu, Kepala Disperpa Badung I Wayan Wijana menerangkan, pihaknya bakal menerjunkan 150 orang petugas. Tim yang diterjunkan Wijana terdiri dari 50 orang dokter hewan dan 100 orang mahasiswa dari FKH Universitas Udayana.

"Kami sudah bersurat ke Kemenag Badung guna pelaksanaan pengawasan pemotongan hewan kurban untuk Idul Adha tahun ini," tutur Wijana kepada NusaBali.com ketika dihubungi pada Rabu siang.

Kata Wijana, pihaknya tengah menunggu konfirmasi titik-titik pemotongan hewan sehingga bisa dilakukan pemosisian tim. Selain lokasi pemotongan kurban, jadwal pelaksanaan pelaksanaan pemotongan kurban juga diperlukan sebagai landasan pergerakan tim.

Amron menjelaskan, memang sedikit sulit menentukan jumlah titik pemotongan kurban apalagi jumlah hewan yang dikurbankan. Sebab, dinamika di lapangan sangat unik. Bahkan, saat hari H pun bisa muncul wacana untuk berkurban secara berkelompok atau pun pribadi.

"Jumlah pasti titik dan hewan kurban itu baru bisa benar-benar dipastikan setelah pelaksanaan. Dan, tidak ditutup kemungkinan pemotongan hewan kurban dilakukan pada tanggal 11, 12, 13 Zulhijah (30 Juni, 1 atau 2 Juli 2023), namanya hari Tasyrik," imbuh Amron.

Selaku Kasi Bimas Islam Kemenag Badung, Amron mengajak umat untuk bijak menyikapi perbedaan penentuan hari Idul Adha yang sudah menjadi sunatulah (lumrah). Amron meyakini setiap keputusan yang berbeda itu memiliki dasarnya masing-masing dan tidak untuk dihadap-hadapkan.

Kemudian, ia berharap momen Idul Adha ini bisa menjadi momentum persatuan umat melalui kegiatan gotong-royong pemotongan hewan kurban. Berpijak di tanah Bali, Amron berharap sikap manyama braya (gotong-royong ala adat Bali) juga diterapkan melalui silaturahmi dengan tetangga non Muslim lewat tradisi ngejot (berbagi hajatan). *rat

Komentar