Diakui Masih Recovery, Pande Iron Peringkat 10

Dengan hasil itu, Pande Iron menjadi juru kunci babak penyisihan. Kondisi itu diakui dirinya masih dalam tahap recovery atau istirahat pasca penurunan HB. 

Menurut ayah Pande Iron, Putu Bagus Suputra Wijaya, anaknya hanya tampil sekedarnya setelah namanya tercatat dalam nomor 200 meter gaya dada putra. Padahal kalau dalam kondisi bagus performa anaknya dapat meraih medali. Karena kondisinya masih sakit, hasilnya tidak maksimal.

 

"Catatan waktu terbaik Pande Iron di nomor 200 meter gaya dada itu 2,16 menit, tapi tadi malah melebar molor jadi 2.23.99, hampir mendekati 2,24 menit," kata Wijaya. 

Menurut Wijaya saat seleksi di Indonesia Open, Pande Iron mencatatkan waktu 2,16 menit. Kalau waktu terbaik dapat diraih, dia yakin Pande Iron masuk tiga besar. Tapi karena kurang fit membuat dia tidak maksimal. 

Wijaya mengakui kondisi itu tidak terlepas dari faktor kelelahan saat di Pelatnas. Kegiatan yang diikuti sangat padat tanpa jeda waktu yang cukup. Dia tak bermaksud menyalahkan program latihan di Pelatnas, namun anaknya diakui belum siap betul dengan ritme latihan.

“Bayangan usai kejuaraan di Malaysia, langsung ke Singapura, dan ikut kegiatan lain. Akibatnya HB anak saya langsung turun drastis yang berakibat kurang maksimal saat bertanding. Karena itu, saat tampil di nomor 200 meter gaya dada putra kondisinya masih sakit, dan itu dipaksakan turun. 

"Bagaimanapun juga harus turun, karena namanya sudah masuk dan terdaftar. Hasilnya seperti itu jadinya," beber Wijaya. 

Sebab saat SEA Games Vietnam 2021 untuk nomor 100 meter, Pande  Iron masuk lima besar, sedangkan di nomor 200 finish peringkat empat. Di SEA Games Kamboja hasilnya sangat jauh dari harapan, dengan catatan waktu terbaiknya turun 0,2 detik di nomor 100 meter gaya dada putra. Sedangkan di nomor 200 meter malah tercecer finish peringkat 10 besar. dek