nusabali

Lumba-Lumba Terdampar di Pantai Tembles

Ditemukan Luka-luka, Petugas Lakukan Nekropsi

  • www.nusabali.com-lumba-lumba-terdampar-di-pantai-tembles

NEGARA, NusaBali - Seekor lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) terdampar di Pantai Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Kamis (27/4). Lumba-lumba dalam kondisi mati ini ditemukan terdampar dengan mengalami sejumlah luka di bagian tubuhnya.

Dari informasi, bangkai lumba-lumba itu pertamakali ditemukan oleh warga setempat, I Nengah Santra, 70, sekitar pukul 05.30 Wita. Saat itu, Santra yang hendak memandikan kerbau di pesisir pantai setempat,  tidak sengaja melihat bangkai lumba-lumba dan langsung melaporkan ke pihak kepolisian. 

"Ditemukan sudah dalam kondisi mati. Saat ditemukan air sedang surut. Posisinya menyamping, berjarak sekitar 15 meter dari bibir pantai," ujar Kasat Polair Polres Jembrana, AKP I Nyoman Arnama Susanto, Kamis (27/4).

AKP Arnama mengaku, ada sejumlah luka robek di beberapa bagian tubuh lumba-lumba tersebut. Di antaranya di bagian atas kepala, perut, serta punggung. Namun untuk penyebab luka ataupun penyebab kematian lumba-lumba itu masih didalami petugas terkait. 


Sebelum dikubur di pantai setempat, dari petugas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Jembrana bersama Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Gilimanuk, sempat turun melakukan identifikasi. Lumba-lumba itu dipastikan adalah jenis lumba-lumba hidung botol yang memiliki ukuran panjang tubuh 273 centimeter (cm) atau 2,73 meter dengan lebar badan 146 cm atau 1,46 meter. 

Di samping identifikasi awal itu, pada Kamis siang kemarin juga  didatangkan tim dokter hewan dari Jaringan Satwa Indonesia (JSI) Bali yang melakukan nekropsi atau pembedahan terhadap bangkai lumba-lumba tersebut. Dilakukan pengambilan sejumlah sampel organ yang selanjutnya akan diteliti untuk mengetahui penyebab kematian mamalia laut tersebut. "Nanti akan diteliti apa penyebabnya. Baik mengenai luka itu serta penyebab kematiannya," ujar petugas Satuan Kerja SDKP Jembrana, Andri Purna Jatmiko. 

Namun dari analisis awal, Andri mengatakan, tidak ada ditemukan tanda atau bekas dugaan perburuan terhadap lumba-lumba tersebut. Sejumlah luka di beberapa tubuh lumba-lumba itu diduga adalah bekas gigitan predator sepeti ikan hiu. Hanya saja untuk kepastian penyebab luka ataupun kematian lumba-lumba itu, dirinya menegaskan akan terjawab dari hasil uji lab. "Untuk penyebab yang pasti, kami belum bisa konfirmasi. Masih menunggu hasil pemeriksaan," jelas Andri. 7ode

Komentar