nusabali

Golkar Badung Show of Force

Kawal APBD Badung, Menangkan Suyasa Menuju Badung 1

  • www.nusabali.com-golkar-badung-show-of-force

‘Kader Golkar di Mengwi jangan takut-takut sosialisasi dan kampanye. Golkar di Mengwi punya target 4 kursi dari 11 kursi. Minimal harus 30.000 suara dikuasai di Mengwi’

MANGUPURA,NusaBali

Partai Golkar Kabupaten Badung di bawah komando Ketua DPD II Golkar Badung Wayan Suyasa terus menggalang kekuatan. Melalui konsolidasi kader, pengurus dan fungsionaris, se-Kecamatan Mengwi, di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Minggu (16/4) siang, Golkar membidik 4 kursi di dapil Mengwi pada Pileg 2024. Golkar Mengwi juga memastikan solid memenangkan Wayan Suyasa sebagai Bupati Badung di Pilkada 2024.

Sekitar 2.000 orang kader, pengurus dan simpatisan Partai Golkar se- Kecamatan Mengwi hadir.  Golkar juga menampilkan para elit yang akan tarung di Pileg 2024, baik ke DPRD Badung maupun ke DPRD Bali. Ada bacaleg (bakal calon legislatif) DPRD Badung yang tak lain Ketua PK Mengwi, I Made Suda. Kemudian ada Made Suparta, kader Golkar asal Desa Baha. Selain itu ada I Gusti Ngurah Ardhana, Putu Surawan hingga Pukul Sika Adi Putra (SIAP) yang notabene anak dari Ketua DPD II Golkar Badung Wayan Suyasa.  Suyasa memilih minggir di perhelatan Pileg 2024 dengan menyokong sang anak maju ke DPRD Badung. Sementara Suyasa maju ke Pilkada Badung.

Selain pamer para bacaleg DPRD Badung, Suyasa juga dielu-elukan untuk tarung ke Pilkada Badung 2024. Dalam acara yang juga dihadiri Ketua DPD I Golkar Provinsi Bali, Nyoman Sugawa Korry, Golkar sudah final akan mewujudkan minimal 12 kursi dari 45 kursi DPRD Badung yang diperebutkan di Pileg 2024. Sehingga, Golkar bisa mengusung calon bupati dan calon wakil bupati.

Suyasa mengatakan, untuk di dapil Mengwi ada 11 kursi dari 45 kursi yang diperebutkan di Pemilu 2024. Tahun 2019, Golkar hanya meloloskan Suyasa sebagai anggota dewan. "Saya mundur tidak mau jadi DPRD sendiri saja, nanti 2024 harus minimal menjadi 4 kursi di dapil Mengwi," ujar Suyasa membakar semangat para kadernya.

Suyasa mengatakan, kampanye dan sosialisasi sudah bisa dimulai, karena partai politik Peserta Pemilu 2024 sudah ditetapkan. "Kader Golkar di Mengwi jangan takut-takut sosialisasi dan kampanye. Golkar di Mengwi punya target 4 kursi dari 11 kursi. Minimal harus 30.000 suara dikuasai di Mengwi," tegas Wakil Ketua DPRD Badung ini.

Menurut dia, suara Golkar harus solid, jangan sampai berkurang. “Maka di internal harus solid. Sahabat kita PDIP menguasai Badung, dengan memimpin pemerintahan, ya mereka pegang sekarang ini karena hasil Pemilu, itu sah," beber politisi asal Desa Penarungan, Mengwi ini.

Kata Suyasa, dalam konteks anggaran, penggunanya adalah Bupati. Bupati mengembalikan anggaran rakyat kepada rakyat dengan bentuk dana hibah yang besar. "Syukur uang rakyat dikembalikan ke rakyat berupa hibah. Tapi atas persetujuan rakyat di DPR. Tapi dalam bagi-bagi hibah dan bansos selalu ada bumbu politiknnya. Kedepan ayo kita solid berjuang agar bisa lebih demokratis mengembalikan anggaran melalui hibah ke masyarakat. Jangan berkecil hati, karena kalau kita bisa menang di Pemilu 2024 kita juga bisa maksimal untuk masyarakat mengawal APBD yang berkeadilan," ujar Suyasa.

Sementara Sugawa Korry meminta kader Golkar jangan pernah menyerah memperjuangkan kepentingan masyarakat Badung, walaupun punya kekuatan kursi yang kecil saat ini. Terutama soal urusan anggaran hibah. "Walaupun hak-hak legislatif kita nggak diberikan. Tetapi ketika kita menghadapi kekecewaan, kita boleh amarah dan menangis. Tetapi jangan berputus asa, karena itu ciri perjuangan yang sudah berakhir. Maka sekarang harus maju membangun Badung. Kalau 2019 mereka mengambil, pada 2024 kita harus merebutnya," ujar Sugawa Korry.

"Ketika Pak Suyasa diberikan kekuatan memimpin Badung, kami tidak akan tinggal diam, kita siap memberikan masukan menjabarkan visi-misi adinda Suyasa. Salah satunya penjabaran RPJMD, penggunaan APBD Badung untuk rakyat Badung sendiri. Kecuali memang benar benar dibutuhkan Badung untuk Bali," imbuh Sugawa Korry.

Kata Sugawa anggaran APBD itu berasal dari Rakyat Badung harus digunakan untuk Rakyat Badung. Tidak ada rakyat terabaikan. Tidak boleh ada UMKM yang tidak maju untuk ekonomi masyarakat Badung. "APBD digunakan dengan pengawasan yang memadai, harus dilaksanakan berdasarkan keinginan  rakyat yang direpresentasikan melalui lembaga dewan," ujar Wakil Ketua DPRD Bali ini.

Sugawa Korry mencontohkan ketika Golkar pernah punya Bupati-Wakil Bupati, Anak Agung Gde Agung- Ketut Sudikerta. Golkar juga pernah punya Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Tetapi Golkar selalu memberikan dana ke masyarakat secara berkeadilan.  "Sama di Pemprov Bali, Gubernur Pastika selalu berkeadilan memberikan hak-hak partai lain, porsi secara sama.  Jangan dipolakan, siapa dekat kekuasaan itu saja yang dapat," sindir Sugawa Korry.

Sugawa Korry ingatkan periodisasi kekuasaan berjalan maksimal 30 tahun. Semua akan diatur hukum kurun waktu. "Setiap jaman ada orangnya, setiap orang ada jamannya. 2024 adalah jamannya Wayan Suyasa," pekik Sugawa Korry. *nat

Komentar