nusabali

Tampil Perdana di Bali, Feby Putri Memukau dengan Empat Lagu Andalan

  • www.nusabali.com-tampil-perdana-di-bali-feby-putri-memukau-dengan-empat-lagu-andalan
  • www.nusabali.com-tampil-perdana-di-bali-feby-putri-memukau-dengan-empat-lagu-andalan

DENPASAR, NusaBali.com – Setelah diawali penampilan  Ghea dan Kevin, Lutfhi Aulia, dan Sunset Sunrise Studio yang berhasil memukau pengunjung,  penyanyi solo Feby Putri membius penonton pada gelaran ‘Panggung Gandara Senja Stuja’ di Stujadipantai, Sanur, Denpasar, Minggu (2/4/2023) malam.

Gadis asal Makassar ini memang mulai dikenal melalui lagu debutnya yang dirilis pada tahun 2019 berjudul ‘Halu’, kemudian disusul oleh lagu keenamnya yang berkolaborasi dengan Fiersa Besari berjudul ‘Runtuh’, kembali membuat namanya semakin melejit.

Perdana manggung di Bali dan di atas roof kapal, pemilik nama Feby Putri Nilam Cahyani lantunkan lagu-lagu andalannya bersama Adam (gitaris) dan Nabila (backing vocal).

Menjadi penampilan keempat, sekitar pukul 21.30 Wita Feby pun akhirnya keluar untuk menyapa para penonton. Sempat tertunda akibat hujan yang tak kian renda, Feby nampak antusias dan semangat menyanyikan lagu pertama berjudul ‘Cahaya’

“Ini kali pertama aku manggung di Bali dan kali pertama di manggung di atas perahu. Semoga pertemuan kita berkesan,” tuturnya menyapa penonton.

Membawakan 4 lagu, Feby disambut hangat penonton yang mayoritas anak muda. Hujan pun tak mereka gubris dan tak menyurutkan semangatnya untuk ikut sing along bersama. Penampilan Feby semakin haru ketika ia melantunkan lagu ‘Usik’ dibersamai dengan gambar visual terekam di layar monitor tepat di atas air laut.

Dengan balutan jilbab pashmina berwarna hitam, Feby tampil memukau penonton. Suaranya yang lembut juga semakin membuat penonton berdecak kagum. Tampil memukau dengan ekspresi yang hangat, ia beberapa kali menyapa penonton dengan menanyakan apa kabar dan memberikan semangat.

“Wahh aku lap kaca mata dulu ya, masih semangat ya teman-teman?” ia pun sesekali bertanya keadaan para penonton karena hujan semakin deras.

Namun, Halu dan Runtuh pun tetap menjadi lagu andalan penyanyi kelahiran 5 Februari ini yang selalu tampil estetik dan membuat para penonton hapal serta serentak ikut menyanyikan lagunya tersebut.

“Ini lagu terakhir dari aku, semoga kami bisa bertemu lagi. Ini menjadi pengalaman berhargaku bisa manggung di atas kapal,” tuturnya.

Setiap lagu yang ia nyanyikan, selalu diikuti oleh penonton. Banyak juga yang merekam aksinya melalui video handphone. Ditengah-tengah Reff lagu ‘Runtuh’, terlihat jelas ia mengusap kedua pipinya yang dibasahi oleh air matanya.

“Ini giliran teman-teman untuk bernyanyi, aku mohon kalian melontarkan kalimat ini dengan sekencang-kencangnya,” lirihnya sembari menghadapkan mic ke penonton.

Hal ini pun sontak membuat para penonton tak segan bernyanyi sekeras mungkin sembari meluapkan emosi di dalam diri. Sebab, single Runtuh hasil kolaborasinya bersama Fiersa Besari ini memiliki makna yang mendalam bahwa manusia berhak untuk mendalami kesedihan yang tengah dialami, tanpa harus ada perasaan bersalah atau bahkan membohongi diri dan orang lain.

“Terima kasih teman-teman Bali! Semoga kita bisa bertemu kembali,” tutupnya. *ris




Komentar