nusabali

Asri Menambah Wawasan, Cantiknya Taman Telajakan SDN 9 Padangsambian

  • www.nusabali.com-asri-menambah-wawasan-cantiknya-taman-telajakan-sdn-9-padangsambian
  • www.nusabali.com-asri-menambah-wawasan-cantiknya-taman-telajakan-sdn-9-padangsambian
  • www.nusabali.com-asri-menambah-wawasan-cantiknya-taman-telajakan-sdn-9-padangsambian

DENPASAR, NusaBali.com – Taman telajakan SDN 9 Padangsambian baru saja dinobatkan sebagai telajakan terbaik se-Kota Denpasar untuk tingkat SD. Telajakan milik sekolah dasar di Denpasar Barat ini tidak sekadar cantik tetapi juga menjadi media belajar.

DPD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kota Denpasar mendapuk SDN 9 Padangsambian sebagai sekolah dasar dengan taman telajakan terbaik. Penghargaan ini diberikan serangkaian HUT Ke-235 Kota Denpasar pada Selasa (28/2/2023) malam.

I Ketut Mantra, 37, penggarap taman telajakan SDN 9 Padangsambian menyebut taman berderet itu berkonsep ekologi yang edukatif. Sebab, taman telajakan ini didesain selain sebagai pengasrian juga sebagai media belajar siswa di luar ruangan.

“Atas arahan Bapak Kepala Sekolah, I Ketut Budiarsa SPd MPd, kami mendesain telajakan ini sebagai ruang ekologi di mana para siswa dapat mengenal tumbuhan, khususnya yang berasal dari Bali,” tutur Mantra ketika dijumpai di lokasi pada Rabu (1/3/2023) pagi.

Jelas Mantra, di taman sepanjang lebih dari 15 meter yang menyekat gedung itu terdapat 24 macam tumbuhan yang didominasi tumbuhan khas Pulau Dewata. Beberapa di antara tumbuhan tersebut adalah don dagdag (kol banda), don dapdap (kayu sakti), jepun (kemboja), sandat (kenanga) dan lainnya.

Setiap tumbuhan ini diberikan papan yang berisi nama tumbuhan tersebut dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Bali, dan aksara Bali. Selain itu, di papan nama tersebut juga tersedia QR code untuk mengakses profil masing-masing tumbuhan di portal Wikipedia Bahasa Indonesia.

“Taman telajakan ini kami garap sejak November 2022 lalu bersama para guru dan tiga rombel siswa kelas enam. Sebelum digarap, lorong ini terkesan berantakan dan banyak tumbuhan liar,” ujar Mantra yang juga seorang guru Bahasa Inggris di SDN 9 Padangsambian.

Selain tumbuhan, ada pula 8 macam tanaman hias untuk mempercantik suasana taman telajakan. Improvisasi juga dilakukan di kawasan taman telajakan ini seperti pembuatan tanda petunjuk arah kreatif dari pohon kering yang digantung penunjuk arah.

Kata Mantra, biaya penggarapan taman ini sangat minim sebab hampir semuanya dilakukan secara swadaya. Misalnya untuk tukang, memanfaatkan kreativitas tenaga pengajar di SD yang berlokasi di Jalan Gunung Sanghyang, Gang Sriwijaya ini.

Foto: Seorang siswa mencoba QR code untuk mengakses profil tumbuhan. -WAYAN

Kemudian untuk tumbuhan dan tanaman hias diambil dari lingkungan sekolah, pemberian warga sekitar, dan sumbangan UPT Disdikpora Kecamatan Denpasar Barat. Pengeluaran minim diarahkan untuk sarana pendukung proses penggarapan dan beberapa tanaman hias.

Dengan modal kreativitas dan swadaya warga SDN 9 Padangsambian ini, taman telajakan yang asri dan mampu menambah wawasan ini berhasil digarap dengan optimal. Di samping itu, para guru pun mendapat opsi tambahan untuk pembelajaran lapangan di lingkungan sekolah.

I Nyoman Putra Antara, 28, guru kelas 5 SDN 9 Padangsambian adalah salah satu guru yang memanfaatkan keberadaan taman telajakan sebagai media pembelajaran. Antara mengaku memanfaatkan taman deret ini saat pelajaran tematik Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

“Siswa biasanya bosan belajar di kelas, saya ajak ke telajakan untuk mengenal seluk-beluk tumbuhan. Siswa itu biasanya dilarang membawa ponsel namun ketika ada pembelajaran di luar kelas, siswa diizinkan secara terbatas menggunakan ponsel untuk belajar,” ungkap Antara.

Imbuh Antara, mata pelajaran selain tematik IPA juga memanfaatkan taman telajakan ini seperti Bahasa Bali. Lantaran, di papan nama tumbuhan sudah tertera aksara Bali. Kelebihan ini bisa digunakan untuk belajar pengenalan aksara Bali dan macam-macam tumbuhan khas Pulau Dewata.

Keberadaan taman telajakan ini pun disambut antusias oleh siswa seperti Kartika Putri, 12. Siswi kelas enam ini menyebut pembelajaran di luar kelas lebih seru. Dengan adanya taman telajakan ini, Kartika dan kawan-kawan merasa terbantu mengenal lebih jauh soal tanaman khas Bali.

“Taman telajakan ini lumayan membantu karena ada papan namanya itu. Juga karena ada scan QR Code yang bisa menambah pengetahuan tentang tumbuhan,” ungkap Kartika mewakili kawan-kawannya.

Sementara itu, SDN 9 Padangsambian berkomitmen menjaga keberlangsungan taman telajakan ini lewat giat perawatan sekali dalam seminggu. Dengan demikian, keasrian lingkungan sekolah dan wawasan siswa soal tumbuhan lokal bisa didukung lebih jauh dan mampu memberikan nilai tambah kepada warga sekolah. *rat

Komentar