nusabali

Pelanggaran dan Lakalantas Meningkat

  • www.nusabali.com-pelanggaran-dan-lakalantas-meningkat

Naiknya jumlah pelanggaran yang sangat signifikan menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat Bali untuk tertib berlalulintas masih sangat rendah

DENPASAR, NusaBali

Memasuki hari keempat Operasi Keselamatan Agung 2023, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas (lakalantas) terus meningkat. Jumlah kecelakaan dan pelanggar jauh melampaui jumlah pada operasi dan periode yang sama 2022. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat dalam berkendara rendah.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, memasuki hari keempat Operasi Keselamatan Agung 2023 Polda Bali bersama jajaran Polres/Polresta jumlah pelanggar yang terjaring sebanyak 1.115. Dari jumlah tersebut, pelanggar yang hanya dikenakan teguran sebanyak 1.060 pelanggar dan 55 pelanggar ditilang menggunakan tilang elektronik statis. Artinya puluhan pelanggar yang ditilang hanya berada di Denpasar dan Badung saja sesuai dengan penyebaran kamera ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement).

Para pelanggar yang ditilang ELTE itu, 24 ditangani Direktorat Lalu Lintas Polda Bali dan 31 lainnya ditangani Satuan Lalu Lintas Polresta Denpasar. Jumlah pelanggar paling banyak terjadi di Polres Karangasem yakni 121 pelanggar dan pelanggar paling sedikit adalah di Polresta Denpasar yakni 81 pelanggar.

Jika dibandingkan dengan data tahun 2022, jumlah pelanggaran pada hari keempat Operasi Keselamatan Agung mengalami kenaikan sebesar 138 persen. Jumlah Lakalantas juga mengalami kenaikan sebesar 71 persen. “Tahun lalu, Polda Bali mencatat ada 445 pelanggar, sekarang ada 1.060 pelanggar. Jumlah lakalantas tahun 2022 sebanyak 7, sedangkan 2023 terjadi 12 kejadian. Data ini dihimpun sampai hari keempat Ops Keselamatan berlangsung,” ungkap Kombes Satake Bayu.

Perwira lulusan Akpol tahun 1992 ini mengaku prihatin dengan tingginya angka pelanggaran lalu lintas yang terjadi di Bali. Naiknya jumlah pelanggaran yang sangat signifikan menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat Bali untuk tertib berlalulintas masih sangat rendah. “Kita akan terus evaluasi, untuk mencari upaya yang lebih efektif untuk menurunkan angka pelanggaran ini,” ujarnya.

Menurutnya, pelanggaran lalu lintas harus ditangani dengan cara yang tepat. Jika tidak ditangani dengan serius, maka angka lakalantas juga akan tinggi. “Jangan sampai, banyak nyawa yang hilang sia-sia karena ketidakpatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas,” jelasnya.

Perwira melati tiga di pundak ini mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa tertib saat berkendara. “Mari biasakan diri mentaati aturan lalu lintas, untuk keselamatan bersama. Jadilah pelopor keselamatan berlalulintas dan jadikan keselamatan lalu lintas yang utama dan pertama,” tegasnya.

Untuk diketahui, Polda Bali menggelar Operasi Keselamatan Agung selama periode 7-20 Februari 2023 dengan mengedepankan tindakan preemtif, preventif, edukatif dan persuasif secara humanis serta pola penegakan hukum secara eletronik (ETLE) baik secara statis maupun mobile.

Sasaran dari Operasi Keselamatan Agung 2023 adalah segala jenis pelanggaran yang kasat mata meliputi pengendara yang tidak menggunakan helm SNI, pengemudi yang tidak menggunakan safety belt, pengemudi atau pengendara yang menggunakan ponsel maupun aktifitas yang dapat mengganggu konsentrasi saat berkendara, pengemudi melawan arus, berkendara melebihi batas kecepatan serta potensi gangguan yang menyebabkan kemacetan.*pol

Komentar