nusabali

Mulai Tahun Ini, Gacong Akan Dikenakan Tipiring

  • www.nusabali.com-mulai-tahun-ini-gacong-akan-dikenakan-tipiring

MANGUPURA, NusaBali
Guide liar atau biasa disebut gacong masih menjadi permasalahan serius di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, khususnya di Kelurahan Tanjung Benoa dan Benoa.

Sebab petugas masih saja menemukan keberadaan gacong di jalan. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung, mulai tahun ini mengancam akan membawa para gacong untuk di sidang tipiring, supaya jera.

Kepala Seksi Ketentraman dan ketertiban Kecamatan Kuta Selatan Kadek Agus Alit Juwita, mengatakan gacong masih menjadi permasalahan klasik yang terjadi di kawasan wisata bahari Kuta Selatan. Walau beberapa kali penertiban, ternyata para gasong terindikasi masih beroperasi secara kucing-kucingan.

Dikatakan, masalah gacong ini sempat ‘tiarap’ setelah ada komitmen bersama antara pengusaha water sport yang tidak akan menerima gacong lagi. Namun belakangan gacong kembali muncul, khususnya setelah perhelatan KTT G20. “Giat penertiban sudah sejak dulu kita lakukan, namun seolah tidak ada kapok dan mengulanginya secara kucing-kucingan. Dahulu saat pelaksanaan KTT G20, keberadaan mereka sempat menghilang. Tapi mereka kembali muncul lagi dan memicu komplain wisatawan,” kata Alit Juwita, Minggu (15/1).

Tantangan di lapangan, katanya, selain para gacong beroperasi secara kucing-kucingan, sehingga sulit untuk dibuktikan. Terkadang para gacong ini mengaku berprofesi sebagai tukang ojek.

Tidak itu saja, dari pengamatan di lapangan, lanjut Alit Juwita, saat ini titik beroperasi para gacong sudah bergeser, yaitu dari Simpang Siligita, kini pindah ke seputaran pintu Gerbang Tol Nusa Dua. “Sebelumnya kita sempat mengamankan orang yang terindikasi gacong, itu langsung kita bina dan kita gali keterangannya,” katanya.

Berdasarkan keterangan yang berhasil didapat dari gacong yang sempat diamankan, jelas Alit Juwita, yang bersangkutan mengaku hanya membantu tamu yang ingin berwisata ke sejumlah usaha water sport. Namun anhenya ketika hal itu kemudian dikonfirmasi kepada perusahaan terkait, mereka mengaku tidak menerima layanan gacong. Bahkan ada yang menyebut gacong itu merupakan stafnya yang diberdayakan untuk mencari tamu.

Walau demikian, Alit Juwita menegaskan tidak bisa berbuat banyak atas hal itu, selain melakukan pembinaan. Menurutnya, seyogyanya komitmen bersama untuk tidak menerima layanan gacong yang telah dibuat sebelumnya harus diimplementasikan dengan baik.

Kepala Satpol PP Kabupaten Badung I Gusti Agung Ketut Surya Negara, menegaskan upaya penertiban gacong terus dilakukan, dengan mengedepankan langkah persuasif. Namun bila faktanya masih ada gacong yang kucing-kucingan dengan petugas, Suryanegara menegaskan tidak segan-segan membawa gasong untuk menjalani sidang tipiring, supaya jera. “Langkah pembinaan dinilai sudah cukup,” tegasnya.

Permasalahan gacong diakui Suryanegara memang cukup sulit disikapi, karena hal itu berkaitan dengan layanan jasa yang diterima usaha terkait. Selain itu, pembuktian aksi tersebut juga relatif sulit di lapangan. Karena itulah, dia berharap semua pihak harus menghormati komitmen bersama yang sebelumnya telah disepekati. *dar

Komentar