nusabali

2024, Buleleng Targetkan Kemiskinan Ekstrem Tuntas

  • www.nusabali.com-2024-buleleng-targetkan-kemiskinan-ekstrem-tuntas

SINGARAJA, NusaBali
Pemkab Buleleng menargetkan pengentasan kemiskinan ekstrem di tahun 2024.

Sejumlah program intervensi telah disiapkan dan akan direalisasikan secara kolaboratif. Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Selasa (10/1) kemarin, mengatakan kemiskinan ekstrem di Buleleng pada sudah berhasil diturunkan hingga 49 persen. Dari awal 10.312 KK sudah turun menjadi 5.314 KK. Menurut Lihadnyana dalam penanganan kemiskinan, hanya memerlukan langkah sederhana.

“Mengurangi kemiskinan itu sederhana. Caranya dengan mengurangi pengeluaran dan menambah pendapatan mereka. Kalau sakit, kita biayai agar tidak lagi terombang ambing, sekolah difasilitasi, penambahan pendapatan bisa dengan pengembangan UMKM,” ucap pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Buleleng Putu Ayu Reika Nurhaeni menambahkan tahun ini dalam penanganan kemiskinan ekstrem, pemerintah sudah menyiapkan sejumlah program. Reika menjelaskan ada 3 program pengentasan kemiskinan yang akan terealisasi tahun ini. Pertama, bantuan sosial terpadu berbasis rumah tangga atau keluarga miskin ekstrem. Kedua, program pemberdayaan masyarakat dan penguatan pelaku UMKM. Ketiga, yakni program langsung dan tidak langsung terintegrasi di instansi pemerintah lingkup Pemkab Buleleng.

“Data kemiskinan ini kan sudah by name by address by problem dari Kemenko PMK (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan). Jadi,  penanganannya sesuai dengan masalah. Misalnya tidak memiliki saluran air bersih atau sanitasi nanti dibantu Dinas PUTR, kalau anak putus sekolah ditangani Disdikpora, semuanya bergerak berkolaborasi,” kata mantan Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Buleleng ini.

Seluruh program pengentasan kemiskinan ini pun disiapkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) maupun dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Buleleng. Sementara itu dari 5.314 KK miskin ekstrem di Buleleng yang tersisa, rata-rata menempati Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), belum mendapatkan perlindungan sosial dan pengeluaran Rp 10.739 per hari per individu.*k23

Komentar