Diikuti 250 Siswa SD, SMP Dharma Wiweka Gelar Lomba Budaya

Lomba yang diikuti 250 peserta dari 26 SD yang ada di sekitaran Pedungan mengajak generasi muda melestarikan budaya Bali. 

Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, berkesempatan membuka secara resmi kegiatan didampingi perwakilan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Denpasar, Camat Denpasar Selatan, Lurah Pedungan, Kepala Desa Pemogan, Bendesa Pedungan, Kepaon, dan Pemogan, serta Pengurus Yayasan Dharma Wiweka. 

Kepala Sekolah SMP Dharma Wiweka, Drs I Nyoman Mariana, MSi, menyampaikan melalui lomba budaya yang digelar pihaknya ingin mendorong para siswa SD untuk mulai mencintai dunia seni. Apalagi seni menjadi dasar pariwisata budaya yang berkembang di Bali.

"Kalau anak-anak sudah mencintai seni, saya yakin retorika tentang ajeg Bali pasti akan meresap, mereka akan mencintai tanah airnya khususnya Bali," ujarnya.

Adapun lomba-lomba yang diselenggarakan meliputi lomba tari condong, lomba nyurat aksara Bali, lomba membaca puisi, lomba vokal grup, dan lomba menggambar. 

Mariana mengatakan dengan digelarnya lomba di SMP Dharma Wiweka, diharapkan memberi kesempatan kepada masyarakat khususnya siswa SD mengenal lebih dekat sekolah yang berdiri sejak 1976.

"SMP Dharma Wiweka telah siap, dalam hal kuantitas dan kualitas. Dalam akademik kita mengedepankan belajar kasih sayang, non akademik kita gerakkan dengan seni," ujar Mariana. 

Sementara itu Ketua Yayasan Dharma Wiweka Prof Dr dr I Ketut Siki Kawiana, SpB, SpOT(K), memberikan apresiasi atas kegiatan yang diinisiasi Kepala Sekolah dan Guru SMP Dharma Wiweka. Prof Siki menuturkan SMP Dharma Wiweka didirikan untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. 

"Pada tahun 1976 masih jarang sekolah lanjutan pertama," ujarnya. 

Prof Siki menuturkan seni adalah landasan kuat Bali termasuk dalam mendukung sektor pariwisata. Karena itu ia mendukung kegiatan lomba budaya diselenggarakan oleh pihak sekolah. 

Seturut dengan visi ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, Prof Siki mengatakan SMP Dharma Wiweka terus berbenah baik melalui pembangunan infrastruktur maupun SDM. Dengan demikian, pihaknya bisa menampung siswa lulusan SD yang tidak mendapatkan sekolah sebanyak-banyaknya. 

"Anak-anak yang tamatan SD yang tidak mendapatkan tempat di sekolah negeri kita tampung sebanyak-banyaknya," jelas Prof Siki.

Prof Siki menambahkan, pihaknya juga tidak menutup mata dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat. Penggunaan teknologi menjadi salah satu bagian dari kurikulum yang dikembangkan sekolah. @ cr78