nusabali

Siswa SMKN Bali Mandara Wakili Bali ke Paskibraka

  • www.nusabali.com-siswa-smkn-bali-mandara-wakili-bali-ke-paskibraka

Dua siswa-siswi terbaik dari sekolah berbeda, I Komang Aji Tegak Sidiman, 17 (SMKN Bali Mandara Buleleng) dan Ni Kadek Natalia Maharani, 16 (SMAN 1 Pekutatan, Jembrana) terpilih mewakili Bali sebagai Pasukan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2017.

Duet dengan Siswi SMAN 1 Pekutatan


DENPASAR, NusaBali
Keduanya lolos setelah menyisihkan rival-rivalnya dalam seleksi Paskibraka tingkat Provinsi Bali, yang berakhir Jumat (19/5).

Dalam seleksi tingkat provinsi yang digelar Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Bali di Makorem 163/Wirasatya, Jalan PB Sudirman Denpasar, 17-19 Mei 2017, Komang Aji Tegak Sidiman meraih nilai tertinggi kelompok putra. Sedangkan Kadek Natalia Maharani meraih nilai tertinggi klompok putri. Mereka menyisihkan 88 peserta lainnya (44 putra dan 44 putri) dari 9 kabupaten/kota se-Bali, di mana tiap-tiap daerah mengirim 10 peserta (5 pasangan) seleksi.

Materi yang diberikan dalam seleksi meliputi pengukuran tinggi dan berat badan, tes kesehatan, tes Peraturan Baris Berbaris (PBB), samapta jasmani, hingga psikotes, pengetahuan umum, dan sesi wawancara. Dari rangkaian tes tersebut, Komang Aji meraih nilai tertinggi kelompok putra dengan tembus angka 774, sementara Kadek Natalia jawara kelompok putri dengan nilai 769,2.

Sebagai jawara seleksi tingkat provinsi, pasangan Komang Aji Tegak Sidiman dan Kadek Natalia Maharani nantinya akan mewakili Bali dalam Upacara Detik-detik HUT ke-72 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka Jakarta, 17 Agustus 2017 mendatang. Mereka mengikuti jejak pendahulunya,  pasangan I Komang Arya Ananta Setyawan, 17 (siswa SMAN 1 Semarapura, Klungkung) dan AA Sagung Savitri Maha Wi-swha Karmani, 16 (siswi SMAN 1 Tabanan), yang sebelumnya mewakili Bali di Paskibraka Nasional 2016.

Sementara, nilai tertinggi kedua untuk kelompok putra dan putri adalam selekai Paskibraka tingkat Provinsi Bali 2017 ini masing-masing diperoleh I Made Dimas Nanda Mahendra (siswa SMAN 1 Bangli) dan I Gusti Agung Ayu Cempaka Dewi (siswi SMAN 1 Negara). Made Dimas Nanda meraih nilai 773, sedangkan IGA Cempaka Dewi mendulang nilai 768,9.

Sebagai peringkat kedua, pasangan Made Dimas Nanda dan IGA Cempaka diplot menjadi cadangan Paskibraka Nasional 2017 dari Bali. “Kami tetap menyediakan cadangan, sebagai antisipasi. Nantinya, jika tidak ada halangan bagi mereka yang mewakili Bali ke tingkat nasional, maka pasangan cadangan ini akan dimasukkan ke Paskibraka Provinsi Bali 2017 untuk melengkapi Pasukan 70,” jelas Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Provinsi Bali, I Gede Ketut Seputera Aryadi, Jumat kemarin.

“Sebaliknya, bila yang cadangan ini menggantikan yang ke nasional karena ada sesuatu dan lain hal, makan mereka yang dkan dikirim. Untuk Pasukan 70 Provinsi akan diambil dari sisa 18 peserta yang dikembalikan ke kabupaten/kota buat Upacara Detik-detik HUT ke-72 Kemerdekaan RI tingkat kabupaten/kota, 17 Agustus 2017 mendatang,” imbuhnya.

Menurut Seputera Aryadi, nama pasangan Komang Aji Tegak Sidiman dan Ni Kadek Natalia Maharani, akan disetorkan ke pusat paling lambat 27 Mei 2017 depan. “Setelah disetor, kita tunggu pengumuman dari pusat mengenai kapan keberangkatan mereka, sehingga kita bisa memberikan pemantapan lagi, mungkin setelah Lebaran ini,” tandas Seputera Aryadi.

Sementara itu, Komang Aji Tegak Sidiman mengaku sangat bersyukur bisa lolos ke Paskibraka Nasional 2017. Dia mengikuti jejak I Nyoman Buda Arimbawa, siswa SMAN Bali Mandara Buleleng yang sebelumnya terpilih mewakili Bali ke Paskibraka Nasional 2015 Menurut siswa Kelas X SMKN Bali Mandara ini, lolos ke Paskibraka Nasional 2017 merupakan kesempatan yang sangat dinanti.

“Saya tidak menyangka bisa terpilih. Tapi, saya sangat bersyukur,” ungkap teruna asal asal Banjar Widarba Sari, Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada, Buleleng, kelahiran 30 Januari 2001 ini.

Komang Aji menyebutkan, meski terlahir di tengah-tengah keluarga petani, namun semangatnya pantang menyerah. “Ada motivasi dalam diri. Saya ingin melihat orangtua saya bangga bahwa saya bisa mengibarkan bendera Merah Putih di Istana Negara Jakarta, di hadapan Presiden,” tutur siswa dengan tinggi badan 178 cm dan berat 73 kg ini.

Paparan senada juga disampaikan Kadek Natalia Maranai. Meski belum percaya terpilih mewakili Bali, namun dia mengaku sangat senang dan bersyukur. Kesempatan ini sangat sayang untuk disia-siakan. Dia ingin membanggakan ayahnya, I Putu Kandra Yasa yang seorang pedagang di Pasar Batu Kandik (Denpasar) dan ibundanya, Ni Made Sujani, yang sehari-hari hanya ibu rumah tangga.

“Rasanya seperti mimpi. Dorongan orangtua selama ini seperti membuahkan hasil. Orangtua selalu nyemangatin, disuruh serius ikut seleksinya, kalau bisa sampai lolos tingkat nasional. Harapan itu seperti terjawab. Saya bangga walau masih belum percaya,” ujar dara asal Banjar Arca Baler Setra, Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana kelahiran 24 Desember 2001, yang memiliki tinggi badan 169 cm dan berat 60 kg ini. *in

Komentar