nusabali

Kalah jauh dibandingkan dengan masyarakat Malaysia dan Thailand, Orang RI Terbukti Kurang Piknik

  • www.nusabali.com-kalah-jauh-dibandingkan-dengan-masyarakat-malaysia-dan-thailand-orang-ri-terbukti-kurang-piknik

JAKARTA, NusaBali
Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya jarang piknik. Bahkan, kegiatan wisata yang dilakukan penduduk Indonesia lebih rendah dibanding sejumlah negara.

Direktur SDM dan Digital InJourney Herdy Harman mengatakan, rata-rata penduduk Indonesia melakukan perjalanan wisata domestik dalam setahun hanya 2,6 kali.

"Indonesia itu penduduknya termasuk yang jarang piknik. Dalam setahun data United Nation World Tourism Organization 2019 rata-rata setahun penduduk Indonesia cuma 2,6 kali bepergian, compare jauh dengan masyarakat dunia lainnya," katanya di Kementerian BUMN Jakarta, seperti dilansir detikcom, Senin (12/12).

Berdasarkan data yang disajikan holding industri aviasi dan pariwisata ini, posisi Indonesia di bawah sejumlah negara. Australia misalnya sebanyak 14,3 kali, Malaysia 10,3 kali, Korea Selatan 6,6 kali, dan China 5,7 kali. Kemudian, Jepang 4,7 kali dan Thailand 3,6 kali.

Posisi Indonesia lebih unggul dibanding Vietnam 1,7 kali, India 1,1 kali dan Filipina 1,0 kali.

Oleh karena itu, dia mengatakan, promosi bangga wisata di Indonesia perlu didorong. Hal ini untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata pasca terdampak pandemi Covid-19.

"Sehingga memang ini pantes ini di push untuk mempromosikan bangga berwisata di Indonesia dan lainnya," katanya.

Masih dalam data yang disajikan, potensi wisatawan Indonesia dapat dimaksimalkan hingga 5 kali mendekati China. Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan hingga 5 kali akan mendorong dampak ekonomi langsung di kisaran Rp 3281,7 triliun, atau setara 18,4% dari PDB nominal, yang jauh lebih besar dibandingkan tahun 2019.

Adapun, untuk mengoptimalkan potensi wisnus tersebut, Herdy mengungkapkan beberapa strategi kunci dapat menjadi referensi untuk pemulihan pariwisata melalui penguatan permintaan dan penawaran serta dukungan kebijakan, penguatan data dan kampanye Bangga Berwisata #DiindonesiaAja (BBWI).

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan bahwa turis domestik dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi andalan.

Setelah pandemi Covid-19 mulai mereda, pergerakan turis domestik ke destinasi wisata di Tanah Air menunjukan tren meningkat.

“Hingga September 2022 sekitar 600 juta pergerakan wisnus atau sudah melampaui target tahun ini sebesar 550 juta pergerakan,” ujar Sandiaga dikutip dari Bisnis.com Senin (12/12).

Meningkatnya pergerakan wisnus juga diikuti dengan meningkatnya pengeluaran. Pada 2020 rata-rata pengeluaran wisnus setiap kali melakukan perjalanan di dalam negeri mencapai Rp1.550.800, sedangkan 2021 meningkat menjadi Rp2.400.630 atau sebesar 35,4 persen. Dengan semakin meningkatnya jumlah pergerakan dan pengeluaran, akan semakin menambah pemasukan bagi negara. *

Komentar