nusabali

HIV/AIDS di Jembrana Bertambah 78 Kasus

  • www.nusabali.com-hivaids-di-jembrana-bertambah-78-kasus

Kasus HIV/AIDS di Jembrana pada 2022 ini naik 6 kasus dan didominasi kalangan usia produktif.

NEGARA, NusaBali

Selama bulan Januari hingga bulan November tahun 2022, terjadi penambahan 78 kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Jembrana. Jumlah temuan kasus HIV/AIDS selama 11 bulan berjalan pada tahun 2022 ini, diketahui naik sebanyak 6 kasus dibanding tahun 2021 lalu.

Hal tersebut diakui Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr Made Dwipayana, saat dikonfirmasi bertepatan dengan Peringatan Hari AIDS Sedunia, Kamis (1/12). Sesuai catatan Dinas Kesehatan Jembrana, dari tahun 2017 hingga per November tahun 2022, telah ditemukan sebanyak 543 kasus HIV/AIDS di Jembrana.

Dalam kurun tahun 2017-2021 atau selama 5 tahun sebelumnya, jumlah temuan kasus HIV/AIDS per tahun sempat mengalami penurunan. Masing-masing 107 kasus pada tahun 2017, 104 kasus pada tahun 2018, 95 kasus pada tahun 2019, 87 kasus pada tahun 2020, dan 72 kasus pada tahun 2021. Sementara per Januari hingga November tahun 2022 ini, tercatat sudah ada tambahan 78 kasus.

Kemudian dari sisi kelompok usia orang dengan HIV/AIDS  (ODHA) yang terdeteksi sejak tahun 2017 hingga per November 2022 itu, didominasi kalangan usia produktif. Di antaranya kelompok usia 31-40 tahun sebanyak 177 orang, usia 21-30 tahun sebanyak 161 orang, usia 41-50 tahun sebanyak 106 orang, dan usia 50 tahun ke atas sebanyak 62 orang.

Sedangkan 35 orang lainnya merupakan kelompok usia anak dan remaja. Masing-masing kelompok usia 11-20 tahun sebanyak 21 orang, usia 5-10 tahun sebanyak 4 orang, dan usia 5 tahun ke bawah sebanyak 10 orang.

Dwipayana mengatakan, dalam upaya menangani kasus HIV/AIDS ini, pihaknya fokus melakukan pencegahan. Salah satu kunci utama mencegah penyebaran HIV/AIDS ini, adalah menumbuhkan kesadaran bersama agar menghindari perilaku berisiko.

Kemudian juga penting memeriksakan diri sehingga ketika diketahui positif HIV bisa dilakukan pendampingan dan pengobatan. "Kita fokus pencegahan dan pendampingan sesama. Agar sebanyak mungkin (ODHA) mau berobat," ujar Dwipayana.

Dari pihak dinas sendiri, kata Dwipayana, juga terus berupaya menggencarkan sosialiasi mengenai pencegahan HIV/AIDS ini. Khususnya menyasar remaja dan kelompok-kelompok rentan. "Kita juga lakukan penguatan internal tenaga kesehatan, untuk mendorong pasien-pasien yang diduga menderita HIV untuk test," ucap Dwipayana.

Sementara bertalian Peringatan Hari AIDS Sedunia tahun ini, dari pihak Dinas Kesehatan Jembrana menggelar berbagai kegiatan sosialisasi. Di antaranya sosialisi HIV/AIDS pada masyarakat yang dilaksanakan melalui masing-masing Puskesmas, RSU dan RSU Swasta se-Jembrana.

Kemudian sosialisasi melalui media sosial serta mengadakan pemasangan baliho di tiap kecamatan. Di samping itu juga diadakan kegaiatan dukungan sebaya untuk memotivasi kepada para ODHA yang dilaksanakan bersama Komunitas Jalak Bali.

"Untuk peringatan tahun ini, kita maksimalkan kegiatan sosialisasi melalui masing-masing Puskesmas, Rumah Sakit, dan sosialisi lewat 'udara' (media sosial). Karena kita rasa jauh lebih efektif dan bisa menjangkau masyakarat lebih luas," ujar Kasi Penanggulangan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) pada Dinas Kesehatan Jembrana Ida Bagus Adnyana, secara terpisah Senin kemarin.

Di samping itu, Gus Adnyana mengaku, juga ada kegiatan sosialisasi dengan turun ke jalan oleh Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) SMPN 2 Negara bersama sejumlah siswa SD di persimpangan Taman Makam Pahlawan (KMP) Ksatria Kusuma Mandala, Jalur Umum Denpasar-Gilimanuk, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana. Dalam kegiatan yang juga didukung Dinas Kesehatan Jembrana, itu diisi orasi termasuk pembagian bunga dan brosur terkait HIV/AIDS kepada para pengguna jalan. *ode

Komentar