nusabali

Bermodal 13.800 Suara di Pileg, Siap Ditugasi Partai

  • www.nusabali.com-bermodal-13800-suara-di-pileg-siap-ditugasi-partai

Dalam Pileg 2014, Pande Istri Maharani Primadewi alias Gek Rani yang raih 13.800 suara gagal lolos ke DPRD Bali, karena Demokrat hanya luncurkan seorang Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati dari Dapil Gianyar

Pande Istri Maharani Primadewi Masuk Bursa Calon Bupati Gianyar di Demokrat


GIANYAR, Nusabali.
Srikandi Demokrat, Pande Istri Maharani Primadewi alias Gek Rani, 40, masuk bursa Calon Bupati (Cabup) Gianyar di internal partainya untuk tarung Pilkada 2018. Gek Rani yang kini menjabat Bendahara DPC Demokrat Gianyar pun menyatakan siap jika memang ditugasi partainya tarung berebut kursi Gianyar Satu (Bupati Gianyar) maupun Gianyar Dua (Wakil Bupati Gianyar).

Nama Gek Rani masuk bursa kandidat Cabup dan Cawabup Gianyar dalam rapat konsolidasi partai dengan agenda bahas persiapan verifikasi parpol oleh KPU Gianyar dan persiapan menyongsong Pilkada Gianyar 2018, yang digelar di Sekretariat DPC Demokrat Gianyar kawasan Banjar Andong, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Sabtu (6/5). Selain Gek Rani, kader internal Partai Biru Langit yang juga masuk bursa Cabup, di antaranya, mantan Ketua DPC Demokrat Gianyar 2011-2016 yang kini Wakil Ketua DPRD Gianyar 2014-2019, I Ketut Jata.

Hal ini juga diakui Ketua DPC Demokrat Gianyar, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara, saat dihubungu NusaBali per telepon, Minggu (7/5). Menurut Cok Asmara, Gek Rani masuk bursa bukan semata karena yang bersangkutan figur perempuan. Tapi, Gek Rani dianggap punya kapasitas dan sejak jauh hari telah digadang-gada-ng oleh kader Demokrat.

“Dukungan itu mungkin karena Gek Rani bisa merepresentasikan kaum perempuan dan wilayah Gianyar Timur (Gek Rani berasal dari Banjar Pande, Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar, Red),” jelas Cok Asmara.

Menurut Cok Asmara, sesuai tradisi politik Pilkada Gianyar, setiap figur yang diusung partai bukan hanya karena populer dan punya elektabiliras, melainkan juga harus bisa merepresentasikan asal kewilayahan pemilih. Artinya, jika Cabup dari wilayah Gianyar Barat, maka Cawabup (Calon Wakil Bupati)-nya dari wilayah Gianyar Timur, demikian pula sebaliknya.

“Hasil survei dan representasi keterwakilan wiayah ini tentu akan jadi patokan untuk menentukan paket Cabup-Cawabup Gianyar nanti,” jelas Cok Asmara, nakhoda partai asal Puri Agung Ubud yang sudah dua periode duduk di Fraksi Demokrat DPRD Bali Dapil Gianyar (2009-2014, 2014-2019).

Cok Asmara menyebutkan, partainya menguji tingkat elektabilitas kadernya untuk tarung Pilkada Gianyar 2018 dengan survei kandidat. Tahapan survei di internal Demokrat sudah berjalan sejak April 2017 lalu.

Sementara itu, Gek Rani yang masuk bursa kandidat calon ke Pilkada Gianyar 2018 di internal Demokrat, bukanlah kader pupuk bawang. Srikandi Politik kelahiran 11 Mei 1977 yang juga pengusaha bidang pariwisata ini sudah tak asing lagi dalam percaturan politik di Gianyar.

Gek Rani sempat bertarung sebagai caleg DPRD Bali dari Demokrat Dapil Gianyar dalam Pileg 2014 lalu. Saat Pileg itu, Srikandi Demokrat yang baru terjun ke kancah politik ini berhasil meraih 13.800 suara. Namun, suara yang diraihnya itu belum cukup untuk mengantarkan ibu satu anak ini lolos ke kursi DPRD Bali. Sebab, Demokrat hanya dapat satu kursi ke DPRD Bali dari Dapil Gianyar. Kursi satu-satunya itu direbut Cok Asmara, caleg incumbent yang merengkuh 21.047 suara.

Saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin, Gek Rani mengaku belum tahu kalau dirinya muncul dalam bursa Cabup Gianyar di internal Demokrat. Pasalnya, saat rapat DPC Demokrat, Sabtu lalu, dirinya absen karena berada di luar kota. “Saat rapat itu, saya ada tugas lain ke luar daerah yang tidak bisa saya wakilkan,’’ ungkap Gek Rani.

Meski demikian, Gek Rani mengaku sangat mengapresiasi dukungan dari partainya untuk maju tarung ke Pilkada Gianyar 2018. Sebagai kader, dirinya siap ditugasi partai di mana dan kapan pun. “Kalau ditugasi, saya siap mengemban penugasan partai,” ujar istri dari almarhum Glen Mantiri ini.

Hanya saja, Gung Rani berharap dukungan itu bukan semata karena niat meramaikan bursa pencalonan dari politisi perempuan, melainkan memang kerena kekuatan aspirasi dari bawah. Dia menyadari di Demokrat terdapat banyak kader senior yang mumpuni dalam urusan politik.

“Kan bukan hal baru lagi, kekuatan dan fluktuasi aspirasi figur mesti diukur dengan urvei. Idealnya, amanat partai ini mesti dipadukan dengan hasil survei,” tegas Gek Rani. Ibunda dari Gladys Mahadewi, 18, ini juga meyakini perjuangannya dalam politik sejak Pileg 2014 bukan hanya didukung para kader simpatisan Demokrat, tapi juga keluarga besarnya di Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar. *lsa

Komentar