nusabali

Bupati Tamba Hadiri HUT Pertama Museum PNI Shri Wedastera Suyasa

  • www.nusabali.com-bupati-tamba-hadiri-hut-pertama-museum-pni-shri-wedastera-suyasa

NEGARA, NusaBali
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) perdana Museum Partai Nasional Indonesia (PNI) Shri Wedastera Suyasa ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba, didampingi perwakilan keluarga besar Shri Wedastera Suyasa yang juga anggota DPRD Provinsi Bali I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa, Senin (4/7).

Museum yang terletak di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana ini menampilkan benda-benda bersejarah serta koleksi-koleksi milik tokoh nasionalis asal Penyaringan, Shri Wedastera Suyasa.


Dalam sambutannya, Bupati Tamba menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar Shri Wedastera Suyasa yang sudah mendirikan museum ini. Tempat ini sangat penting adanya untuk memberikan edukasi sejarah terutama tentang tokoh-tokoh nasionalis dari Jembrana. “Saya ucapkan terima kasih kepada keluarga besar Shri Wedastera Suyasa karena sudah membuka wisata sejarah berupa museum. Kita punya tokoh hebat yaitu almarhum. Kita perlu merasa bersyukur, saya juga merasa senang karena putra putri beliau aktif dan terlibat langsung melestarikan ini,” tutur Bupati Tamba.

Bupati Tamba pun mengucapkan selamat atas berdirinya museum yang telah memasuki tahun pertama. “Saya mengucapkan selamat ulang tahun yang pertama untuk museum sejarah PNI Shri Wedastera Suyasa,” ucap Bupati Tamba.

Perwakilan keluarga besar Shri Wedastera Suyasa, I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung berdirinya museum tersebut. Diah Werdhi Srikandi yang juga anggota DPRD Bali Dapil Jembrana ini mengungkapkan terkait dipilihnya Desa Penyaringan sebagai lokasi pendirian museum ini.

“Jadi kenapa museum PNI ini didirikan di Desa Penyaringan? Karena ini adalah sebagai simbol bahwa di Desa Penyaringan pernah lahir seorang tokoh, seorang nasionalis yang bernama Shri Wedastera Suyasa. Jadi agar generasi muda tidak melupakan bahwa mereka memiliki tokoh yang memang sangat nasionalis dan beliau juga sebagai sahabat Bung Karno,” ujarnya.

Diah Werdhi Srikandi mengaku, generasi muda masih kurang wawasan kebangsaannya. “Jadi itu yang perlu kita tularkan. Yang perlu kita ketok lagi bagaimana generasi muda kita mengenal dan mempunyai semangat nasionalis. Jembrana ini sebagai pintu gerbangnya Bali kita harus mengedukasi anak-anak muda supaya lebih nasionalis. Jadi kalau sudah ada rasa nasionalis di anak-anak kita, pengaruh apapun tidak bisa mempengaruhi mereka,” ucapnya.

Menurut Diah Werdhi Srikandi, museum ini dapat digunakan oleh masyarakat umum. Baik itu untuk kegiatan rapat ataupun pelatihan. “Jadi kami juga membuka untuk umum. Jika ada kelompok masyarakat dari adat dan dinas mau meminjam tempat ini untuk pertemuan, untuk pelatihan, dipersilakan dan tidak dipungut biaya. Karena ini kami persembahkan untuk Kabupaten Jembrana terkait tambahan untuk destinasi kunjungan wisata,” tuturnya. *ode

Komentar