nusabali

Dewan Dukung Program Kuliah di Luar Negeri

DPRD Bali Dorong Perbanyak Kuota Beasiswa Tahun Depan

  • www.nusabali.com-dewan-dukung-program-kuliah-di-luar-negeri

Komisi IV DPRD Bali harap ptrogram beasiswa kuliah di luar negeri berkelanjutan, dengan jatah merata untuk kabupaten/kota.

DENPASAR, NusaBali

Program beasiswa ke universitas ternama di luar negeri bagi siswa SMA yang difasilitasi Gubernur Bali Wayan Koster, mendapat dukungan dari DPRDD Bali. Komisi IV DPRD Bali (yang membidangi pendidikan) dorong Pemprov Bali untuk laksanakan program kuliah gratis ke luar negeri ini secara berkelanjutan, dengan kuota yang lebih banyak lagi menyasar kabupaten/kota secara merata.

Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta alias Gung De, mengatakan lolosnya 18 siswa SMA dari Bali kuliah di 10 universitas ternama di luar negeri menjadi prestasi pemerintah daerah dan jajaran perangkat daerahnya, yakni Dinas Pendidikan-Pemuda-Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali. Untuk program perdana tahun 2022 ini, ada 18 siswa berbagai SMA di Bali yang difasilitasi Gubernur Koster dapat Program Beasiswa Indonesia Maju dari Presiden Jokowi.

Namun, kata Gung Ge, pihaknya mendorong untuk program tahun berikutnya jumlah siswa yang diberangkatkan kulah ke luar negeri bisa lebih banyak, terutama yang dijaring melalui sistem afirmasi sebagai keberpihakan pemerintah pusat kepada Bali yang difasilitasi Gubernur secara langsung. "Kita dorong program kuliah gratis ke luar negeri ini berkelanjutan tiap tahun. Dan, jumlahnya bisa diperbanyak asal siswa merata dari kabupaten/kota se-Bali," ujar Gung De di Denpasar, Senin (17/1) siang.

Politisi senior PDIP asal Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan ini menegaskan, program kuliah gratis ke luar negeri periode berikutnya juga dilakukan seleksi tidak hanya bagi siswa yang pintar atau berprestasi secara akademis, namun juga melibatkan anak-anak kurang mampu. "Kami harapkan anak-anak di kabupaten/kota terutama siswa kurang mampu dapat ikuti proses seleksi. Jadi, tidak yang cerdas berprestasi, namun juga cari yang kurang mampu secara ekonomi," jelas Gung De.

Gung De menambahkan, dengan program beasiswa kuliah ke universitas ternama di luar negeri ini, akan menjadikan Bali semakin banyak jaringan. Nama Bali juga akan diperhitungkan di kancah internasional. "Kami di Dewan akan terus memberikan dukungan penuh kepada pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) generasi muda di Bali, melalui pendidikan berkualitas," tegas politisi-tokoh adat yang juga menjabat Bendesa Adat Pedungan ini.

Dengan lolosnya 18 siswa dapat beasiswa kuliah di luar negeri tahun 2022 ini, kata Gung De, praktis akan memperkuat pembangunan Bali di masa datang. Dengan catatan, mereka yang sudah lulus kelak mapu mengabdi untuk tanah kelahirannya, sehingga Bali semakin maju dan menjadi pilot project peningkatan kualitas generasi muda.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali dari Fraksi Gerindra, I Wayan Disel Astawa, mengatakan apresiasi dengan lolosnya 18 siswa SMA dari Bali kuliah di universitas ternama di luar negeri, melalui perjuangan Pemprov Bali di bawah Gubernur Koster. "Saya apresiasi Gubernur Pak Wayan Koster atas komitmennya untuk dunia pendidikan di Bali. Lolosnya 18 siswa SMA kuliah ke universitas ternama di luar negeri ini nantinya akan membangkitkan semangat generasi muda kita untuk maju dalam pendidikan," ujar Disel Astawa saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Senin kemarin.

Disel Astawa menyebutkan, dalam persaingan global ini, pengusaan teknologi sangatlah penting. Lagipula, 18 siswa SMA yang dapat fasilitas kuliah di luar negeri ini rata-rata kuliah di universitas ternama bidang teknologi. Jadi, kata dia, program ini akan meningkatkan sumber daya manusia generasi di Bali.

"Setelah mereka lulus kuliah nanti, kita pakai untuk Bali, memajukan daerah. Dan, program beasiswa kuliah ke luar negeri ini harus berkelanjutan," tegas politisi Gerindra asal Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini.

Menurut Disel Astawa, kuliah di luar negeri secara gratis ini juga menjadi penawar dahaga bagi kalangan orangtua siswa yang mendambakan pendidikan gratis di masa pandemi Covid-19. "Ini menjadi obat bagi orangtua yang ingin anaknya mengenyam pendidikan tinggi, namun secara ekonomi tidak mampu. Jadi, program kuliah gratis ini bagi masyarakat Bali ibarat durian runtuh di tengah Pandemi," papar politisi yang juga menjabat Bendesa Adat Ungasan ini.

Sementara, 18 siswa dari berbagai SMA yang dapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di 10 universitas terkemuka di dunia ini sempat diajak tatap muka oleh Gubernur Koster di Bale Gajah Rumah, Komplek Jaya Sabha Denpasar, Minggu (16/1) siang. Mereka 6 orang berasal dari SMAN Bali Mandara Buleleng, 4 siswa SMAN 1 Singaraja, 2 siswa SMAN 4 Denpasar, 2 siswa SMAN 3 Denpasar, 1 siswa SMAN 1 Tabanan, 1 siswa SMAN 3 Denpasar, 1 siswa SMAN 2 Amlapura, dan 1 siswa SMA Jembatan Budaya Badung.

Dari 18 siswa tersebut, 5 orang diterima di University of British Colom-bia (Kanada), 3 orang diterima di University of Toronto (Kanada), 2 orang diterima di University of Illinois Urbana Champaign (Amerika Serikat), 2 orang diterima di National University of Singapore, 1 orang diterima di Nanyang Technological University Singapore, 1 orang diterima di National Taiwan University, 1 orang diterima di University of Michigan (Amerika Serikat), 1 orang diterima di University of Chi-cago (Amerika Serikat), 1 orang diterima di Columbia University (Amerika Serikat), dan 1 orang di Carnegie Melion University (Amerika Serikat).

Sebanyak 5 orang dari 18 siswa tersebut lolos kuliah ke luar negeri dalam kategori afirmasi, termasuk I Putu Wisnu Jaya Wardana (siswa SMAN 1 Singaraja yang diterima di Jurusan Matematika University of British Colombia). Sedangkan 13 siswa lainnya lolos kuliah ke luar negeri dalam kategori reguler (melalui seleksi ketat berdasarkan prestasi bidang sain), termasuk di antaranya Kadek Kurnia Dewi (siswi SMAN Bali Mandara yang diterima Jurusan Physiology University of Chicago, Amerika Serikat).

Menurut Gubernur Koster, mereka difasilitasi kuliah di luar negeri, sesuai dengan program Pemprov Bali ‘membangun dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) Bali yang unggul dan berkualitas’. "Nanti setelah lulus bisa memilih bekerja langsung atau lanjutkan kuliah S2 dan S3," ujar Gubernur Koster.

Gubernur Koster juga berpesan kepada 18 siswa SMA ini, agar sebelum berangkat nanti, memohon doa restu orangtua, sembahyang di merajan (pura keluarga), Pura Desa, dan Pura Sad Kahyangan untuk mendapatkan tuntunan secara niskala dan sekala. Gubernur Koster berpesan agar 18 siswa ini bisa terapkan ‘tata titi kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi’ di tempat kuliah-nya. *nat

Komentar