3 Proyek Air Bersih Gagal Tahun Ini

Gagal Tender, Gara-gara Tak Ada Rekanan Berminat

SINGARAJA, NusaBali

Proyek senilai Rp 632 juta lebih itu sempat gagal tender ketika diluncurkan di tahun 2015. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) berjanji sempurnakan kembali dokumen ketiga proyek tersebut dengan harapan di tahun 2016 nanti proyek itu bisa berjalan. Masalahnya, kala diluncurkan tahun 2015, tidak ada pihak rekanan yang menawar ketiga proyek tersebut saat ditenderkan.

Data yang dihimpun, Jumat (3/12) menyebut, semula ada enam proyek sarana air bersih di tahun 2015, masing-masing dua desa di Kecamatan Tejakula, yakni Desa Sembiran dengan nilai Rp 386 juga lebih dan Desa Julah dengan nilai Rp 222 juga lebih.

Kemudian dua desa di Kecamatan Kubutambahan, yakni Desa Pakisan dengan nilai Rp 213 juta lebih dan Desa Bukti senilai Rp 300 juta. Sedangkan satu desa di Kecamatan Seririt, yakni Desa Bestala senilai Rp 263 juta lebih dan Desa Sumberkelampok di Kecamatan Gerokgak, senilai Rp 316 juta lebih.

Dari enam proyek tersebut, dalam tender awal di ULP Barang dan Jasa Pemkab Buleleng, hanya satu proyek yang berjalan mulus, yakni pengadaan sarana air bersih di Desa Sumberkelampok. Sedangkan lima proyek lainnya, harus ditender ulang. Dan hasilnya, ternyata kembali tidak ada rekanan yang menawar. Kondisi itu akibat spesifikasi kegiatan tersebut sulit dipenuhi. 

Langkah selanjutnya dilakukan peninjauan ulang terhadap spesifikasi. Dan kemudian dilakukan tender dengan sistem penunjukan langsung. Upaya tersebut sesuai dengan regulasi, karena kegiatan yang sama bisa lakukan penunjukan langsung setelah dua kali gagal tender.

Ternyata dari lima paket kegiatan itu, hanya dua paket yang berhasil mendapat rekanan. Paket pekerjaan itu masing-masing di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan dan Desa Bestala, Kecamatan Seririt. Kegiatannya pun sudah berlangsung. Sedangkan tiga paket sarana air bersih di Desa Julah, Sembiran dan Pakisan, terpaksa diluncurkan di tahun 2016.  

Selanjutnya...