nusabali

Sembahyang Pagerwesi di Pura Jagatnatha Masih Dibatasi

Per Sesi Sembahyang Maksimal 40 Orang

  • www.nusabali.com-sembahyang-pagerwesi-di-pura-jagatnatha-masih-dibatasi

DENPASAR, NusaBali
Persembahyangan hari raya Pagerwesi di Pura Agung Jagatnatha Denpasar pada Buda Kliwon Sinta, Rabu (1/9) tidak seramai seperti kondisi normal.

Hal itu karena masih adanya pembatasan pamedek yang bisa tangkil ke Pura Jagatnatha Denpasar terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang kini masih diterapkan di Bali.

Dari pantauan di lokasi, pamedek yang hadir setiap sesinya tidak lebih dari 20 orang. Sebenarnya dalam ketentuan bisa sampai 40 orang. Para pamedek juga tampak mentaati protokol kesehatan (Prokes) sesuai imbauan yang diberikan Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar dalam Surat Edaran Nomor : 60/MDA-KOTA DPS/VIII/2021 tentang pelaksanaan Rahina Suci Saraswati, Banyu Pinaruh, dan Pagerwesi pada situasi pandemi Covid-19 dan PPKM Level 4.

Penanggungjawab Pura Agung Jagatnatha Denpasar, I Gusti Lanang Rai mengatakan pada pelaksanaan persembahyangan Pagerwesi ini pamedek dibatasi maksimal 40 orang dalam sekali sesi. “Kami izinkan untuk bersembahyang, tapi masih tetap jumlah pamedeknya dibatasi maksimal 40 orang, karena Denpasar masih PPKM level 4, kalau sudah level 3, mungkin maksimal 50 persen dari kapasitas,” katanya.

Sementara itu, untuk pelaksanaan persembahyangan dibatasi maksimal hingga pukul 21.00 Wita. Dia menambahkan, tak banyak pamedek yang melakukan persembahyangan saat ini, karena mereka sudah memahami aturan dari pemerintah. “Kebanyakan hanya melakukan persembahyangan di rumah masing-masing. Yang mendominasi kan perantau, tapi kebanyakan memilih pulang kampung juga,” ujarnya.

Bagi pamedek yang akan bersembahyang juga wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Mereka diminta untuk cuci tangan di depan pura. Juga wajib menggunakan masker dan duduk sesuai dengan tanda yang sudah ditentukan di halaman pura.

Salah seorang pamedek, Ni Putu Dian Astari mengaku pembatasan ini tak menjadi soal. Pasalnya dalam melakukan persembahyangan, yang paling utama menurutnya adalah niat dan ketulusan. “Tidak masalah walaupun dibatasi, yang penting niat dan tulus. Dan yang terpenting juga selalu mengikuti protokol kesehatan,” kata Putu Dian usai melakukan persembahyangan.

Dirinya pun memang sudah berencana melakukan persembahyangan ke Pura Jagatnata sejak sebelum Saraswati pada Sabtu, 28 Agustus 2021 lalu. “Saat Saraswati saya pulang kampung, jadi sembahyang ke Pura Jagatnatha hari ini. Biasanya setiap Purnama atau Tilem juga ke sini kalau tidak ada halangan,” ujarnya. *mis

Komentar