nusabali

Mayat Nenek Nyangkut di Pinggir Jurang

  • www.nusabali.com-mayat-nenek-nyangkut-di-pinggir-jurang

GIANYAR, NusaBali
Warga Banjar Perean, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, kaget dengan temuan sosok mayat nenek nyangkut di pinggir jurang, Sabtu (14/8) sekitar pukul 09.00 Wita.

Nenek ini adalah Ni Wayan Sabuh,78, ditemukan dalam kondisi tubuh penuh luka. Diduga, korban terpleset hingga jatuh terguling ke jurang sedalam 30 meter.

Sesuai perarem di banjar setempat, jenazah nenek ini tak langsung bisa dikubur. Karena sehari sebelumnya ada penguburan jenazah di setra adat setempat.  Maka krama banjar pun magebagan (berjaga malam) untuk mayat ini di tegalan, sekitar TKP.

Saat dikonfirmasi, Minggu (15/8), Perbekel Pupuan I Wayan Sumatra mengatakan begitu mendapatkan laporan temuan mayat, dia langsung meluncur ke TKP. Setibanya di TKP bersama petugas terkait, jenazah dalam posisi sudah terbentang. Hanya saja, lantaran terbentur pararem desa adat setempat, jenazah tidak langsung bisa dikubur hari itu juga. "Jenazah tidak bisa dikubur langsung pasca ditemukan. Karena baru dua hari lalu ada penguburan. Sesuai pararem tidak bisa dilakukan kemarin (Sabtu, Red). Baru bisa dikubur keesokan harinya, yakni hari Minggu," jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pilihannya adalah jenazah dititipkan atau dibiarkan di TKP dengan catatan krama melakukan pagebagan (berjaga malam). Hasil koordinasi dengan polisi, keluarga dan prajuru  sepakat jenazah akan tetap di TKP. Sesuai pararem, jenazah tak langsung bisa dikubur dan tak bisa dibawa ke rumah karena meninggal salah pati atau kecelakan. ‘’Maka, krama membuat tenda langsung magebagan," jelasnya.

Jenazah Ni Wayan Sabuh akhirnya dimakamkan pada Redite Pon Dukut, Minggu (15/8) sore. "Tadi langsung diangkut dari TKP ke setra, ini sudah putusan bersama, kami hormati," jelas Sumatra.

Kapolsek Tegallalang AKP Ketut Sudita, saat dikonfirmasi, mengaku polisi sudah turun melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi. Terungkap, korban memang sempat hilang meninggalkan rumah sejak Kamis (12/8). Keluarga korban, I Ketut Sueta,36, sudah berupaya melakukan pencarian. Bahkan pencarian melibatkan warga setempat dan prajuru namun tidak membuahkan hasil.

Berselang dua hari, seorang petani, Ni Wayan Lempeh melihat sosok tubuh manusia tersangkut di tebing jurang. "Ditemukan Sabtu (14/8) sekitar pukul 09.00 Wita. Kedalaman jurang sekitar 30 meter," jelasnya. Atas temuan tersebut, Ni Wayan Lempeh memberitahu warga yang lain. Kemudian bersama warga lain mengecek kebenaran sosok tubuh tersebut ke lokasi. "Diketahui yang tersangkut bernama Ni Wayan Sabuh, korban pada saat itu sudah dalam keadaan meninggal," jelas AKP Sudita.

Mirisnya, jasad korban ditemukan dengan posisi badan telungkup, kepala di bawah kaki d iatas. Selanjutnya mayat  dievakuasi menuju lahan milik I Wayan Dangin, menunggu pemeriksaan tim Medis dan Pihak Kepolisian.

Sekira pukul 08.30 Wita, personel Polsek Tegallalang melakukan olah TKP. Mayat korban sudah berada di atas jurang. TKP merupakan jurang kedalaman 30 meter. Korban meninggal, menggunakan baju kaos biru tua, dan jaket biru lumut dan sarung batik coklat.

Dari hasil pemeriksaan petugas Puskesmas Tegallalang II dokter I Putu Parwata, korban menderita sejumlah luka. Diantaranya, robek di kepala, lehar patah, luka tangan kiri, kari tengah, manis, kelingking, dada kiri lecet, kaki kiri, lutut kiri, dan kaki kiri.*nvi

Komentar