nusabali

Desa Tulikup Angkat Potensi Jaja Iku-iku

  • www.nusabali.com-desa-tulikup-angkat-potensi-jaja-iku-iku

GIANYAR, NusaBali
Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar, tak hanya dikenal karena punya jejak panjang berindustri batu bata. Desa paling timur di Kabupaten Gianyar ini punya potensi kuliner cukup memikat. Antara lain, Jaja Iku-iku atau dikenal dengan nama Jaja Gambir.

Era dulu, jajan ini paling eksis jadi pendapatan warga desa, selain kerajinan batu bata merah, bertani, dan berdagang. Namun kini, jumlah pembuat jajan yang dikemas dengan daun bambu ini mulai berkurang. Demi menjaga eksistensi inilah, Desa Tulikup komitmen untuk mengangkat potensi Jaja Iku-iku. 
 
Perbekel Desa Tulikup Made Ardika menjelaskan saat ini ada 5 KK pembuat Jaja Iku-iku di Desa Tulikup. Kue ini terbuat dari batang tanaman keladi yang dikeringkan. Menyerupai dodol namun memiliki isian manis di dalamnya. "Jadi potensi kuliner di Tulikup digali, ada Jaja Iku-iku, juga ada agar-agar dari daun kelor," ujarnya Minggu (25/7).

Pembuatan Jaja Iku-iku juga terus dilatih melalui PKK Desa Tulikup. Terutama bagaimana agar kue bisa bertahan lama. Sebab sejauh ini Jaja Iku-iku hanya tahan 3 - 4 hari. Karena pembuatannya tidak menggunakan bahan pengawet. "Ketahanan dari jajan ini yang masih jadi kendala, karena lebih dari 4 hari biasanya sudah muncul jamur," imbuhnya.

Selain soal daya tahan, yang masih menjadi kendala adalah soal pembungkusan kue yang menggunakan tali rapia sebagai pengikatnya. Dia menyarankan agar pengikatnya diganti menjadi tali bambu agar seluruhnya ramahnya lingkungan. "Kalau biasanya pengikatnya pakai tali rapia, itu kurang elok, jadi disarankan pakai tiing tali atau tali kupas," ujarnya.

Maka dari itu pembuat kue ini di Tulikup terus mengikuti pelatihan-pelatihan agar semakin mampu mengembangkan kue-kue khas Bali tersebut. Terlebih dari 5 KK pembuat Jaja Iku-iku di Tulikup ini, ada konsumennya dari luar Bali, bahkan luar negeri. "Ada yang dikirim ke Jakarta sampai luar negeri. Tapi, ya itu kendalanya di ketahanan kue," bebernya.

Ardika berharap dengan pembinaan yang terus dilakukan oleh TP PKK Kabupaten Gianyar potensi kuliner di Tulikup bisa semakin berkembang. Sehingga mampu menopang perekonomian masyarakat Desa Tulikup. "Saat ini masih terkendala daya tahan kue yang hanya bertahan 3 sampai 4 hari. Padahal kue ini sangat diminati untuk dikirim ke luar Bali, bahkan luar negeri," imbuhnya. 7nvi

Komentar