nusabali

Pastika Dicalonkan ke Senayan

  • www.nusabali.com-pastika-dicalonkan-ke-senayan

Para new comer seperti Mangku Pastika, Adi Wiryatama, Wayan Geredeg masuk kategori ‘caleg raksasa’ karena punya senjata lengkap

Adi Wiryatama dan Geredeg Juga Potensial Berebut Kursi DPR

DENPASAR, NusaBali
Tarung Pileg 2019 baru akan memulai tahapannya tahun 2018 mendatang. Namun, para petarung yang akan maju sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI Dapil Bali ke Pileg 2019 sudah bermunculan. Sejumlah kandidat new comer kategori ‘caleg raksasa’ yang disebut-sebut potensial tarung ke Senayan, termasuk Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Keua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, hingga mantan Bupati Karangasem Wayan Geredeg.

Sumber NusaBali dari berbagai partai politik yang punya kursi di DPR RI seperti PDIP, Golkar, Demokrat, dan Gerindra menyebutkan, dereten kandidat new comer ini dikategorikan ‘caleg raksasa’, karena mereka punya kekuatan hebat. Mereka punya senjata serba lengkap, mulai kekuatan finansial, kekuatan massa pendukung, hingga cantelan partai pengusung.

“Ya, perebutan kursi DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019 akan menjadi tarung para caleg raksasa. Mereka kuat dan apa pun bisa dilibas,” ujar sumber NusaBali, di lingkaran DPRD Bali, akhir tahun kemarin.

Dia menyebutkan, Gubernur Made Mangku Pastika amat berpeluang tarung ke Senayan sebagai ‘caleg rakasasa’ dari Dapil Bali di Pileg 2019. Selain punya partai yakni Demokrat, Gubernur Pastika sudah ‘bebas’ dari pengabdian memimpin Bali, karena telah dua periode menjabat. Pastika saat ini duduk di Dewan Pembina Demokrat.

Sedangkan di internal PDIP, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama disebut-sebut potensial maju tarung berebut kursi DPR RI Dapil Bali dengan status ‘penugasan’ partai. Adi Wiryatama merupakan politisi senior PDIP yang sempat dua periode menjabat Bupati Tabanan (2000-2005, 2005-2010) dan kini jadi Ketua DPRD Bali 2014-2019.

Adi Wiryatama yang merupakan ayah dari Bupati Tabanan di Putu Eka Wiryastuti dan kini Sekretaris Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) PDIP Bali, belakangan didorong maju ke Pilgub Bali 2018. “Kalau tidak maju ke Pilgub Bali 2018, Pak Adi Wiryatama akan dicalonkan ke DPR RI. Dia mengikuti penugasan partai,” papar sumber NusaBali yang seorang kader senior PDIP.

Jika maju ke Senayan, Adi Wiryatama akan tarung dengan politisi senior PDIP asal Tabanan lainnya, I Made Urip Wakil, yang sudah empat periode duduk di DPR RI Dapil Bali. Selain Made Urip, PDIP masih punya Nyoman Dhamantra dan I Gusuti Agung Rai Wirajaya, politisi asal Denpasar yang masih berstatus incumbent di DPR RI. Sedangkan anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali lainnya, Wayan Koster, yang kini Ketua DPD PDIP Bali, hampir dipastikan akan maju tarung ke Pilgub Bali 2018.

Sementara, di internal Golkar, istri Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta, yakni Ida Ayu Sri Sumiantini, disebut-sebut akan tarung ke Senayan sebagai new comer ‘caleg raksasa’ di Pileg 2019. Sri Sumaintini kemungkinan akan bersaing dengan Wayan Geredeg, mantran Bupati karangasem 2005-2010 dan 2010-2015, yang notabene mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem.

Baik Wayan Geredeg maupun Sri Sumiantini saat ini sama-sama duduk di kepengurusan DPP Golkar. Wayan Geredeg (yang notabene ayah dari anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Ni Putu Yuli Artini) kini menjabat Wakil Bendahara Umum DPP Golkar, sementara Sri Sumiantini duduk di Departeman Pemberdayaan Masyarakat DPP Golkar.

Wayan Geredeg dan Sri Sumiantini nantinya akan tarung dengan dua politisi Golkar yang kini berstatus incumbent DPR RI Dapil Bali, yakni I Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (asal Buleleng) dan AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi (asal Badung). Kemungkinan itu bisa terjadi, dengan catatan Demer dicalonkan partainya. Sebab, ada selentingan menyebutkan Golkar mewacanakan regenerasi, mengingat Demer sudah tiga periode duduk di DPR RI.

Sementara itu, DPD Demokrat Bali dipastikan akan using Gubernur Pastika sebagai salah satu caleg ke DPR RI dalam Pileg 2019. Gubernur asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini diharapkan jadi pendokrak suara Demokrat, setelah 2 kursi DPR RI Dapil Bali miliknya saat ini kosong. Masalahnya, kursi milik Jero Wacik di Fraksi Demokrat DPR kosong sejak awal, karena yang bersangkutanh tak pernah dilantik lantaran masuk penjara akibat kasus korupsi. Belakangan, kursi milik Putu Sudiartana juga ikut kosong setelah diduduki kurang dari setahun, lantaran yang bersangkutan ditangkap KPK gara-gara kasus korupsi.

Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta, juga memberikan sinyal partainya akan mencalonkan Gubernur Pastika ke Senayan di Pileg 2019. “Kan beliau (Pastika) menyampaikan hidup ini harus bermanfaat. Beliau adalah angota Dewan Pembina Demokrat. Kalau beliau berkenan, Demokrat akan memproyeksikan Pak Mangku Pastika maju ke Pileg 2019 mewakili Bali,” ujar Mudarta kepada NusaBali di Denpasar, Sabtu (31/12).

Menurut Mudarta, Pastika akan dipasang sebagai caleg DPR RI Dapil Bali bersama Ni Putu Tutik Kusuma Wardani (Srikandi Demokrat asal Singaraja) dan Putu Supadma Rudana (politisi Demokrat asal Ubud, Gianyar). ”Kita targetkan 2 kursi DPR RI Dapil Bali bisa bertahan. Syukur-syukur bisa raih 3 kursi, dengan masuknya Pak Mangku Pastika,” tandas Mudarta.

Dikonfirmasi NusaBali terkait tarung Pileg 2019, Gubernur Pastika menyatakan dirinya masih fokus urusan Pemprov Bali sampai 29 Agustus 2018 mendatang. “Sekarang urusan krama Bali yang berada di garis kemiskinan. Itu saja dulu urusannya. Setelah pensiun menjadi Gubernur, saya pokoknya ingin ada aktivitas. Hidup ini harus dibuat bermanfaat. Maunya sih jadi pimpinan LSM, supaya bisa teriak-teriak mengkritisi pemerintah,” kelakas Pastika.

Di sisi lain, Gerindra kembali akan menfandalkan incumbent Ida Bagus Putu Sukarta maju ke Senayan di Pileg 2019. Gus Sukarta yang juga Ketua DPD Gerindra Bali, saat ini duduk di Komisi X DPR RI 2014-2019 (membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, budaya, pariwisata).

Hanya saja, Gus Sukarta menyebutkan proses pencalegan ke Pileg 2019 masih jauh. Dirinya saat ini masih fokus membesarkan partai di daerah. “Urusan pencalonan ke DPR RI, itu nanti, tergantung perintah partai saja,” ujar Gus Sukarta saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (1/1). * nat

Komentar