nusabali

Rekor, Sehari Muncul 505 Kasus Corona di Bali

9 ASN Pemkab Buleleng Positif Covid-19

  • www.nusabali.com-rekor-sehari-muncul-505-kasus-corona-di-bali

DENPASAR, NusaBali
Lonjakan kasus Covid-19 di Bali kian mengkhawatirkan. Per Rabu (7/7), muncul 505 kasus baru di Bali, bersamaan dengan 210 pasien sembuh dan 8 pasien lagi diumumkan meninggal.

Ini rekor kasus harian tertinggi di Bali sepanjang pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak Maret 2020. Sementara, 9 ASN lingkup Pemkab Buleleng terkonfirmasi positif Coovid-19. Berdasarkan data terbaru yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, tambahan kasus terbanyak per 7 Juli 2021 muncul di Kota Denpasar mencapai 145 kasus baru, terdiri dari 24 pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) dan 121 orang transmisi lokal. Disusul kemudian Kabupaten Badung dengan 113 kasus baru, Gianyar (74 kasus baru), Buleleng (61 kasus baru), Tabanan (51 kasus baru), Jembrana (36 kasus baru), Klungkung (12 kasus baru), Bangli (5 kasus baru), Karangasem (2 kasus baru), selain juga luar daerah Bali (6 kasus baru).

Walhasil, total kumulatif kasus Covid-19 di Bali sejak awal pandemi bulan Maret 2020 kini mencapai 52.828 kasus. Jumlah kasus terbanyak berada di Kota Denpasar mencapai 16.648 kasus, disusul Badung (9.944 kasus), Gianyar (5.872 kasus), Tabanan (5.157 kasus), Buleleng (4.500 kasus), Jembrana (2.662 kasus), Bangli (2.654 kasus), Karangasem (1.993 kasus), dan Klungkung paling steril (dengan 1.877 kasus).

Pada saat bersamaan, Rabu kemarin, terdapat tambahan 210 pasien Covid-19 di Bali yang berhasil sembuh. Walhasil, jumlah kumulatif pasien Covid-19 yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 48.239 orang. Tingkat kesembuhan di Bali berkisar 91,31 persen dari total 52.828 kasus positif. Padahal, sebulan lalu angka kesembuhan di Bali sempat tembus rekor tertinggi hampir 96,00 persen.

Hingga saat ini, jumlah kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit dan tempat karantina) di Bali mencapai 2.984 orang atau 5,65 persen dari total 52.828 kasus positif. Sebaliknya, jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 1.605 orang atau 3,04 persen dari total 52.828 kasus.

Sementara, Satgas Covid-19 Provinsi Bali menyiapkan Hotel Ibis di kawasan wisata Kuta, Badung sebagai tempat karantina bagi pasien gejala ringan. Hotel untuk karantina ini bisa ditempati mulai Rabu kemarin. "Tempat tidur atau bed yang disiapkan di hotel ini total ada 190 unit," ungkap Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 19 Provinsi Bali, I Made Rentin, dikutip Antara di Denpasar, Rabu kemarin.

Menurut Rentin, pihaknya kembali menyiapkan hotel untuk tempat karantina bagi pasien gejala ringan, karena hotel maupun tempat karantina yang disiapkan kabupaten/kota se-Bali sudah tidak dapat menampung lonjakan kasus baru Covid-19. "Satgas kabupaten/kota nanti akan menskrining, hanya yang kategori kasus gejala ringan yang diantar ke Hotel Ibis. Sedangkan untuk mereka yang dengan gejala sedang dan berat, otomatis dirawat di rumah sakit rujukan," tegas birokrat asal Desa Werdhi Budaya, Kecamatan Mengwi, Badung yang juga Kepala BPBD Bali ini.

Rentin menyebutkan, untuk pasien terkonfirmasi positif tanpa gejala atau orang tanpa gejala (OTG) akan diarahkan untuk isolasi mandiri dengan protokol kesehatan yang ketat. "Kasus terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan, sesuai dengan arahan dari Kadis Kesehatan Provinsi Bali (dr Ketut Suarjaya, Red), nantinya ketika di hotel, dalam satu kamar bisa diisi oleh dua orang," katanya.

Hal ini, kata Rentin, karena konteksnya sama-sama positif Corona, sehingga aman jika dalam satu kamar ditempati dua orang. "Jika terjadi peningkatan atau ada keluhan untuk gejalanya, maka kami siapkan ambulans untuk melakukan evakuasi ke rumah sakit," tegas Rentin seraya menyebut bagi WNA dan WNI ber-KTP non Bali yang positif Covid-19 diarahkan untuk karantina mandiri di hotel.

Sementara itu, dari 61 kasus baru Covid-19 di Buleleng per Rabu kemarin, 9 orang di antaranya aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemkab Buleleng. Mereka adalah ASN yang bertugas di Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Buleleng dan Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Buleleng.

Menurut Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, I Gede Suyasa, 9 ASN yang terpapar Covid-19 itu terdiri dari 5 orang di Dinas Dukcapil dan 4 orang di Setwan DPRD Buleleng. “Kami sudah tugaskan untuk melakukan rapid test antigen di kantor yang ada kasus terkonfirmasi. Kalau pejabat seluruh ruangannya WFH (kerja dari rumah), kalau personal agar tidak ngantor,” tegas Suyasa di Singaraja kemarin.

Suyasa menegaskan, tracing kasus konfirmasi baru saat ini sudah tidak bisa dicari ujung pangkal dan awal penyebarannya dari mana. Masalahnya, jumlah kasus sudah cukup banyak. Interaksi warga keluar masuk daerah Buleleng juga sangat tinggi, baik warga luar yang masuk dan kemudian keluar lagi maupun warga Buleleng yang keluar daerah dan kembali pulang.

Interaksi masyarakat yang sangat tinggi, kata Suyasa, ikut menjadi penyebab penularan Covid-19 semakin masif. Terlebih, trend kasus di Bali secara keseluruhan juga meningkat tajam. “Hal ini kembali lagi karena kita tidak bisa memutus interaksi antar daerah. Ketika ada daerah tempat kunjungan marak terjadi kasus, maka secara langsung kita juga terpengaruh,” jelas birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula yang juga Sekda Kabuoaten Buleleng ini.

Saat ini, upaya pencagahan yang dilakukan adalah dengan mengintensifkan keberadaan pos sekat, yang dijaga ketat oleh Satgas Covid-19 serta tim yustisi gabungan Sat Pol PP dan TNI/Polri. Pos sekat ini diharapkan dapat memaksimalkan penjaringan masyarakat yang masuk ke Bali, khususnya Buleleng, agar benar-benar aman dari Covid-19.  Selain itu, kata Suyasa, Satgas Covid-19 Buleleng juga terus mengejar capiaan vaksinasi di Gumi Panji Sakti, untuk menciptakan herd immunity (kekebalan komunal) dengan vaksinasi 70 persen penduduknya. *nat,k23

Komentar