nusabali

Longsor di Perbatasan Desa, 1.987 KK Terisolasi

4 Rumah di Karangasem Tertimbun Longsor, 2 Orang Dilaporkan Luka

  • www.nusabali.com-longsor-di-perbatasan-desa-1987-kk-terisolasi

Bencana longsor yang menyebabkan ribuan KK warga terisolasi, Kamis dinihari, terjadi di perbatasan Desa Duda Timur dan Desa Antiga.

AMLAPURA, NusaBali

Hujan lebat yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Karangasem, Rabu (16/6) malam hingga Kamis (17/6) dinihari, menyebabkan bencana longsor di sejumlah titik. Salah satunya, bencana longsor di perbatasan Desa Duda Timur (Kecamatan Selat) dan Desa Antiga (Kecamatan Manggis), yang menyebabkan 1.987 kepala keluarga (KK) terisolasi. Selain itu, ada juga empat unit rumah tertimbun longsor hingga 2 orang penghuninya dilaporkan terluka.

Titik longsor yang menyebabkan warga terisolasi, Kamis dinihari sekitar pukul 02.00 Wita, terjadi pada tebing di Banjar Batu Gede, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat. Lo-kasi longsor ini berbatasan langsung dengan Banjar Ketut, Desa Antiga, Kecamatan Manggis. Badan jalan raya pun tertimbun material setinggi 2 meter dengan panjang 10 meter, hingga arus lalulintas lumpuh total karena hingga kemarin sore belum dapat penanganan dari BPBD Karangasem.

Perbekel Duda Timur, I Gede Pawana, mengatakan setidaknya ada 25 KK warga Banjar Batu Gede yang tidak bisa melintas ke pusat desa menuju arah utara, karena terhalang material longsor yang cukup tebal ini. Sebenarnya, peristiwa bencana ini telah dilaporkan ke BPBD, namun belum dapat agenda penanganan.

"Memang perlu alat berat untuk menyingkirkan material longsor yang karena cukup tebal dan panjang ini. Tidak mungkin dikerjakan manual. Karena belum tertangani, sekitar 29 KK tidak bisa melintas ke pusat desa," jelas Gede Pawana.

Disebutkan, di jalur yang sama din ihari kemarin sebenarnya ada 5 titik longsor. Namun, 4 titik longsor lainnya masih bisa ditangani secara manual dengan gotong royong warga setempat, sehingga sepeda motor masih bisa lewat. “Sedangkan titik longsor terparah setebal 2 meter ini harus menggunakan alat berat. Peralatan itu yang masih kami tunggu,” terang Perbekel asal Banjar Wates, Desa Duda Timur dengan cir khas pakaian serba poleng ini.

Sementara, Perbekel Antiga, Kecamatan Manggis, I Wayan Madra Arsana, mengaku belum dapat laporan detail mengenai dampak longsor, banjir, dan pohon tumbang yang terjadi dinihari kemarin. Menurut Madra Arsana, khusus di Desa Antiga terdapat tiga banjar yang terdampak longsor hingga sekitar 450 KK warga terisolasi, yakni Banjar Ketug, Banjar Kaler, dan Banjar Kelod. Mereka tidak bisa pergi beraktivitas ke Desa Duda Timur, terutama saat Pasar Pesangkan---yang dibuka setiap Pasah.

Bukan hanya itu, warga dari Desa Gegelang, Kecamatan Manggis juga memerlukan akses jalan yang tertimbun longsor ini. Tercatat ada 1.508 KK warga dengan jumlah 7.589 jiwa dari lima banjar di Desa Gegelang yang ikut terisolasi akibat longsor di perbatasan Desa Duda Timur dan Desa Antiga ini. Mereka berasal dari Banjar Telengan, Banjir Kalanganyar, Banjar Gegelang, Banjar Pakel, dan Banjar Babakan.

Walhasil, jumlah total warga yang terisolasi dan tidak bisa menuju pusat Desa Duda Timur akibat longsor di perbatasan Desa Duda Timur dan Desa Antiga ini mencapai 1.987 KK. Memang ada jalur alternatif yang bisa dilalui, namun harus memutar jauh. "Kami belum dapat laporan mengenai dampak longsor, banjir, dan pohon tumbang yang terjadi," papar Madra Arsana.

Selain bencana longsor yang menyebabkan ribuan KK terisolasi, juga terjadi longsor di tempat berbeda yang menyebabkan 4 rumah tertimbun, hingga 2 warga dilaporkan menderita luka ringan. Pasca rumahnya tertimbun, pemlik rumah pilih mengungsi ke rumah kerabatnya.

Salah satu rumah yang tertimbun longsor adalah milik Ni Made Simpen, 38, di Banjar Gamongan, Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang. Longsor ini menyebabkan dua kamar rusak parah. Made Simpen dan anggota keluarganya telah mengungsi ke rumah kerabatnya.

Sedangkan tiga rumah lainnya yang juga tertimbun longsor, masing-masing milik I Wayan Sulitra di Banjar Telengan, Desa Gegelang (Kecamatan Manggis), milik keluarga I Putu Suarna di Banjar Kebung, Desa Telagatawang (Kecamatan Sidemen), dan milik keluarga I Komang Darmika di Banjar Batu Gede, Desa Duda Timur (Kecamatan Selat).

Saat bencana longsor terjadi dinihari kemarin hingga rumahnya yang berada di Banjar Telengan, Desa Gegelang tertimbun, Wayan Sulitra berada di lokasi bersama  sang istri Ni Nengah Antari dan dua anaknya. Dua kamarnya roboh ke jurang, menyebabkan Nengah Antari terluka di kaki kanan dan tangan kiri, hingga sempat dilarikan ke Puskesmas Manggis I.

"Sebelum kejadian, saya waswas terjadi longsor, karena hujan lebat. Makanya, kami berusaha tidak tidur. Ternyata, benar-benar terjadi longsor. Beruntung, kami semua selamat," ujar suami dari Nengah Antari, yaknu Wayan Sulitra, yang kemarin ngungsi ke rumah ayahnya, I Wayan Merta.

Sedangkan bencana longsor yang menimbun rumah di Banjar Kebung, Desa Telaga-tawang menyebabkan istri pemilik rumah Putu Suarna, yakni Ni Kadek Tini, terluka bagian kaki kiri. Sementara longsor yang menimbun rumah Komang Darmika di Banjar Batu Gede, Desa Duda Timur tidak menimbulkan korban luka.

Longsor terparah terjadi di rumah Ni Made Simpen di Banjar Gamongan, Desa Tiyingtali. Selain dua kamar tidurnya jebol dan tembok panyengker hancur, palinggih sanggah juga porakporanda diterjang longsor. Posisi rumah korban memang lebih rendah sekitar 4 meter dari jalan rabat beton yang longsor.

Beruntung, penghuni rumah selamat tanpa terluka. Sebab, korban Made Simpen bersama mertuanya, Kadek Ayu, dan seorang anaknya, Kadek Arta, sejak awal pindah tidur ke kamar lain yang lebih aman karena khawatir oleh hujan lebat sejak Rabu malam pukul 22.00 Wita. Ternyata benar, tebing jalan rabat betun setinggi 4 meter longsor sepanjang 20 meter menerjang areal rumah korban. “Kami sekeluarga terpaksa ngungsu ke rumah keponakan (I Gede Sudika, Red),” tutur korban Made Simpen, perempuan yang sehari-hari sebagai pekerja serabutan.

Sementara itu, air Sungai Betel juga meluap akibat hujan lebat dinihari kemarin, hingga membajiri rumah-rumah warga di Desa Antiga dan Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis. Rumah yang kebaniran berafa di Banjar Kaler (desa Antiga), Banjar Kelod (Desa Antiga) Banjar Pangitebel (Desa Antiga Kelod), dan Banjar Bengkel (Desa Antiga Kelod).

Meluapnya air Sungai Betel juga menyebabkan bencana banjir di Banjar Telengan, Desa Gegelang, Kecamatan Manggis. Menurut Kelian Banjar Telengan, I Made Pasek Astawa, tercatat ada 2 unit sepeda motor sempat hanyut dan berhasil ditemukan dalam kondisi ringsek. Selain itu, 2 ekor sapi juga hanyut dan ditemukan dalam kondisi sudah mati. "Sapi yang hanyut ini semula dikandangkan di tepi Sungai Betel," ungkap Pasek Astawa. *k16

Komentar