nusabali

Pasien Covid-19 Rendah, BRSU Tabanan Berlakukan Sistem Buka Tutup

  • www.nusabali.com-pasien-covid-19-rendah-brsu-tabanan-berlakukan-sistem-buka-tutup

TABANAN, NusaBali
Pasien Covid-19 yang dirawat di BRSU Tabanan melandai. Per Senin, 14 Juni 2021, hanya 3 orang yang masih menjalani perawatan.

Sedikitnya hunian pasien Covid-19 membuat BRSU Tabanan memberlakukan sistem buka tutup. Sistem buka tutup yang dimaksud, artinya Ruang Cempaka yang sebelumnya digunakan merawat pasien Covid-19, digunakan untuk merawat pasien bedah dan pasien penyakit dalam. Sementara jika kasus Covid-19 melonjak, Ruang Cempaka kembali diprioritaskan untuk merawat pasien Covid-19.

Direktur BRSU Tabanan dr Nyoman Susila, menjelaskan pasien Covid-19 yang dirawat di BRSU Tabanan melandai. Kondisi demikian sudah terjadi sejak sepekan belakangan. “Memang sudah landai, tetapi kami tidak lengah, karena di tempat lain lonjakan kasus diawali dengan penurunan kasus,” ungkap dr Susila, Senin (14/6).

Menurut dr Susila, BRSU Tabanan sebelumnya menyediakan sebanyak 46 bed untuk menangani pasien Covid-19. Namun saat ini tercatat hanya ada 3 pasien Covid-19, satu orang di antaranya masih suspect. “Karena dalam keadaan kosong sekarang, ruang isolasi kami sterilkan,” tegasnya.

Sekarang sejak diputuskan memberlakukan sistem buka tutup per Senin (14/6), petugas di BRSU Tabanan sudah mulai persiapan sistem buka tutup tersebut. Lantai II dan lantai III di Ruang Cempaka yang sebelumnya digunakan merawat pasien Covid-19 sudah disterilkan.

Yang lantai III akan digunakan merawat pasien penyakit dalam, sedangkan lantai II difungsikan merawat pasien bedah, bila sal bedah penuh. “Sementara untuk lantai I digunakan merawat pasien Covid-19, serta untuk ruang isolasi dan ICU,” tandas dr Susila.

Melandainya jumlah pasien Covid-19 juga terjadi di UPTD RS Nyitdah. Namun di UPTD RS Nyitdah sejak Jumat (10/6) lalu pasien Covid-19 yang dirawat sudah kosong. “Pasien Covid-19 sudah kosong sejak Jumat lalu,” ujar Direktur UPTD RS Nyitdah dr Nyoman Wisma Berata.

Kendatipun demikian, RS Nyitdah masih siaga pasien Covid-19. Dokter Wisma Berata belum berani memutuskan untuk memfungsikan ruangan menjadi ruangan rawat inap seperti fungsi sebelum merebaknya Covid-19. “Kami tetap siaga, ruangan masih diprioritaskan untuk penanganan Covid-19 meskipun sudah kosong. Kecuali ada instruksi dari pemerintah untuk mengubah fungsi ruangan,” imbuh dr Wisma Berata.

Ditambahkannya, RS Nyitdah menyiapkan 40 bed di 20 ruangan untuk pasien Covid-19. Di mana masing-masing ruangan untuk 2 orang pasien. “Kebutuhan bed masih tersedia 40 bed, namun sekarang kosong pasien Covid-19. Kami berharap mudah-mudahan ini memang reda secara berkelanjutan, tidak hanya sementara,” harap dr Wisma Berata.

Sementara itu, tambahan kasus baru Covid-19 per Senin (14/6), hanya 2 orang dibarengi dengan pasien sembuh sebanyak 5 orang. Dua kasus baru ini perempuan 61 tahun dan laki-laki 50 tahun. Dua orang ini beda asal, salah seorang di antaranya menjalani perawatan isolasi mandiri dan seorang lainnya dirawat di RSD Mangusada, Kabupaten Badung. *des

Komentar