nusabali

Limbah Medis Hebohkan Warga Bitera

  • www.nusabali.com-limbah-medis-hebohkan-warga-bitera

Sesuai keyakinan masyarakat Hindu Bali, sampah medis merupakan benda cemer atau kotor, baik secara sekala dan niskala.

GIANYAR, NusaBali

Tumpukan sampah limbah medis dibuang orang tak dikenal di pinggir jalan Lingkungan Sema, Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar, Sabtu (29/5) pagi. Keberadaan sampah ini menimbulkan heboh warga sekitar hingga sejumlah aparat berwajib turun ke lokasi.

Warga yang melihat jenis sampah tersebut menjadi khawatir. Sebab, saat ini sedang dalam suasana pandemi Covid-19. Limbah medis itu berserakan. Setelah dilaporkan ke pihak berwajib, limbah medis tersebut diangkut ke tempat limbah medis RSUD Sanjiwani Gianyar.

Informasi di lokasi, limbah medis tersebut telah diamankan oleh Satreskrim Polres Gianyar ke RSUD Sanjiwani, untuk penyelidikan lebih lanjut. Sampah ini dalam 10 kantong plastik besar berwarna kuning. Isinya, slop tangan, botol dan tali infus, kapas bekas, jarum suntik, pembalut, pembungkus obat-obatan, dan sebagainya. Sampah tersebut ditemukan berserakan di lahan milik warga setempat.

Warga menyebut, sesuai keyakinan masyarakat Hindu Bali, sampah medis merupakan benda cemer atau kotor, baik secara sekala dan niskala. Sampah tersebut dinilai dapat merusak kesucian suatu wilayah. Karena ada sampah tersebut, warga ramai mendatangi lokasi, dan menyayangkan ulah orang tak dikenal membuang sampah tersebut di lokasi.

Atas kejadian tersebut, Satreskrim Polres Gianyar mendatangi lokasi. Kemarin, langsung sampah tersebut telah diamankan aparat, lanjut dititipkan di RSUD Sanjiwani untuk penyelidikan lebih lanjut. "Sampahnya dibawa ke RSUD Sanjiwani. Ditemukan kemarin pagi. Ditemukan di pinggir jalan di Bitera, di lahan orang, yang punya lahan ini komplain. Jenisnya banyak mulai dari alat medis, obat, infus dan sebagainya," ujar sumber di kepolisian.

Dikonfirmasi terpisah, Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Gianyar Ida Komang Upeksa memastikan itu bukan sampah medis dari RSUD Sanjiwani dan RSUD Payangan. Sebab selama ini, rumah sakit milik pemerintah, telah bekerjasama dengan pihak ketiga dalam penanganan limbah medis. "Rumah sakit kami sampahnya besar, dan tidak mungkin dibuang secara sembarangan. Kami selama ini bekerjasama dengan pihak ketiga dalam penanganan sampah medis," ujar pria yang juga Dirut RSUD Sanjiwani tersebut.

Terkait apa tindak lanjut yang dilakukan pihak Dinas Kesehatan Gianyar terkait temuan tersebut, Ida Upeksa mengatakan, untuk penyelidikan sumber sampah medis tersebut, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian. Sementara pihak kedinasan hanya melakukan pembinaan, baik pada klinik swasta, dokter praktik swasta dan sebagainya yang bergerak di bidang kesehatan. "Kami di Dinas Kesehatan akan lakukan pembinaan. Tapi selama ini, kita belum pernah menerima adanya praktik nakal dari penyedia layanan kesehatan, baik klinik swasta, dan sebagainya," ujarnya.

Ida Upeksa menyayangkan jika hal tersebut dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan. "Mudah-mudahan segera ditemukan pelakunya, supaya hal serupa tidak terulang. Sebab selain membahayakan masyarakat, juga tidak baik untuk lingkungan," jelasnya.

Kasatreskrim Polres Gianyar AKP Laorens Rajamangapul Heselo, belum memberikan konfirmasi terkait temuan sampah medis tersebut. Saat ditelepon, teleponnya tidak diangkat. Pesan singkat yang dikirim juga belum direspon.

Lurah Bitera Gede Bagiada mengaku mendapatkan informasi mengenai temuan limbah medis itu dari Kelian Banjar Batur Sari I Wayan Darmawan, Kelian Banjar Sema I Wayan Agus Sudarmawan, serta Bhabinkamtibmas setempat, Sabtu (29/5) sekitar pukul 13.00 Wita. "Saya ditelepon. Katanya, ada tumpukan limbah medis di perbatasan Banjar Batur Sari dan Banjar Sema duur dauhan pasiraman Tukad Danti, masuk Subak Buron Alit," ujarnya.

Setelah menerima informasi tersebut, dia kemudian meluncur ke TKP. Dan, benar saja ada limbah plastik yang jumlahnya kurang lebih 10 kantong plastik besar berwarna kuning. Diatas limbah tersebut, ada sepasang canang. "Saya kaget, zaman pandemi seperti sekarang siapa tahu. Diatasnya ada canang, saya jadi berfikir ini yang buang orang waras atau bagaimana," sebutnya.

Menurut salah seorang warga, Pan Toris, tumpukan limbah medis tersebut sudah ada di TKP sejak tiga hari sebelumnya. Di lokasi itu terbilang tempat suci karena ada tanaman padi yang segera dipanen. Lahan itu milik Nyoman Surata, warga Banjar Sema, Kelurahan Bitera. "Disana itu tempat suci, ada Ida Betara Sri. Menurut Pan Toris ini, kemungkinan canang yang ada di atas limbah itu dibantenin oleh pemilik lahan. Mungkin mendoakan agar limbah ini tak menimbulkan bahaya. Karena disitu tempat suci ada padi," papar lurah gesit ini.

Atas temuan itu, dia kemudian menghubungi Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, hingga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Gianyar. Limbah medis itu selanjutnya diamankan dan dibawa ke RSUD Sanjiwani untuk dihancurkan sesuai prosedur yang berlaku untuk limbah medis. "Karena dibuang ke TPA kan tidak mungkin, dan yang buang ini pintar, dia buang di lokasi yang agak kedalam, sepui," ujarnya.

Bagiada berharap agar pihak kepolisian bisa segera mengungkap pembuang limbah medis tersebut. Apabila nanti pembuang limbah itu ditemukan, maka pihaknya akan memberikan pembinaan. "Kalau sanksi adat wewenangnya ada di adat. Karena ini ada aturan hukumnya, secara hukum, ya kami serahkan kepada kepolisian," ujarnya. *nvi

Komentar