nusabali

Suasana Pandemi, Pujawali di Pura Dang Kahyangan Petitenget Digelar Sehari

  • www.nusabali.com-suasana-pandemi-pujawali-di-pura-dang-kahyangan-petitenget-digelar-sehari

MANGUPURA, NusaBali
Pujawali di Pura Dang Kahyangan Petitenget Desa Adat Kerobokan Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, yang akan dilaksanakan nemonin Rahina Buda Wage Merakih, Rabu (2/6) mendatang kembali digelar hanya sehari.

Hal ini, mengingat masih dalam situasi pandemi serta dalam upaya mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19. Keputusan tersebut diambil Parajuru Pura Dang Kahyangan Petitenget dan Pura Masceti Ulun Tanjung melalui paruman (rapat), Minggu (16/5) lalu yang dihadiri oleh pemangku, pengerob, permas, pemaksan, banjar pegilir, bendesa adat kerobokan, pengelingsir jero kelodan kerobokan, dan angga griya.

Menurut Pemucuk Parajuru Pura Dang Kahyangan Petitenget dan Pura Masceti Ulun Tanjung AAN Rai Yuda Darma, dalam paruman membahas beberapa agenda terkait dudonan pujawali serta upacara dan upakara pujawali di masa pandemi Covid-19. “Hasil paruman telah memutuskan bahwa pujawali akan tetap dilaksanakan dengan tingkat madya. Namun hanya berlangsung selama arahina (satu hari) mulai pukul 08.00 Wita dan berakhir pukul 18.00 Wita. Ida Bhatara Luhuring Dhang Kahyangan Petitenget tidak nyejer dan akan mesineb pada hari tersebut, yakni tanggal 2 Juni 2021 pukul 18.00 Wita,” ujarnya.

Walaupun berjalan satu hari, menurut Rai Yuda Darma, yang juga Kadis Perhubungan Badung ini pelaksanaan upakara dan upacara Pujawali tetap dijalankan sesuai purwa dresta/kuno dresta yang ada di Pura Dang Kahyangan Petitenget. “Pujawali dilaksanakan dengan pembatasan krama pengayah maupun pemedek dengan tetap memperhatikan dan mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat, seperti wajib mempergunakan masker, wajib cuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, dan selalu jaga jarak minimal 1,5 meter,” tegasnya.

Rai Yuda Darma menambahkan, berkenaan dengan pangubaktin krama umat se-dharma yang akan ayat tangkil ke Pura Dhang Kahyangan Petitenget, pada saat Pujawali, parajuru pura tidak bisa melarang pemedek (masyarakat) dari seluruh Bali untuk tangkil menghaturkan bhakti. Namun, Prajuru Pura tetap menghimbau kepada umat se-dharma di seluruh Bali, yang akan pedek tangkil pada saat Pujawali kali ini, dimintai agar melaksanakan pangubakti atau persembahyangan melalui merajan masing-masing. “Namun apabila memang harus tangkil, umat se-dharma agar pedek tangkil setelah pelaksanaan upacara lan upakara Pujawali berakhir sekitar pukul 18.00 Wita,” imbaunya.

Untuk dudonan Pujawali Pura Dang Kahyangan Petitenget, akan dimulai dengan Ngawit Mekarya lan Mepenguning yang dilaksanakan pada Saniscara Kliwon Krulut, Sabtu (29/5), dilanjutkan pada Coma Paing Merakih, Senin (31/5) dengan Nunas Pakuluh. Selanjutnya pada Anggara Pon Merakih tanggal Selasa (1/6) dilaksanakan Madengen-dengen lan Ngias Ida Betara dan Puncak Pujawali, akan berlangsung pada Buda Wage Merakih, Rabu (2/6) dari pukul 08.00 Wita sampai dengan 18.00 Wita. *asa

Komentar