nusabali

Desa Belimbing-Jelijih Punggang Akan Terhubung oleh Jembatan

  • www.nusabali.com-desa-belimbing-jelijih-punggang-akan-terhubung-oleh-jembatan

TABANAN, NusaBali
Untuk memudahkan aksesibilitas masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Pupuan dan Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, diusulkan pembangunan jembatan skala besar penghubung Desa Belimbing–Desa Jelijih Punggang, Kecamatan Pupuan. Rencananya, jembatan yang dibangun di atas Tukad Balian ini memiliki panjang 40 meter dengan lebar 4-5 meter.

Anggota DPRD Tabanan Gusti Nyoman Omardani membenarkan rencana pembangunan jembatan skala besar itu. Sebagai awal, perwakilan dari enam desa, yakni, Desa Belimbing, Desa Sanda, Desa Karyasari, Desa Kebon Padangan, dan Desa Jelijih Punggang, Kecamatan Pupuan, serta Desa Munduh Kangin, Kecamatan Selemadeg Barat, dipimpin Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan, menghadap Gubernur Bali Wayan Koster. Tujuannya, memohon bantuan pembangunan fasilitas publik tersebut.

Kata Omardani, alasan utama dibangun jembatan untuk memudahkan aksesibilitas masyarakat. Sebab dengan dibangun jembatan tersebut bisa menghubungkan sejumlah desa, mulai dari Desa Mundeh Kangin Kecamatan Selemadeg Barat, Desa Jelijih Punggang hingga Desa Kebon Padangan, Kecamatan Pupuan.

Omardani menyebutkan jika dibangun jembatan tersebut khusus Desa Mundeh Kangin, Kecamatan Selemadeg Barat, jarak tempuh untuk ke kota Tabanan menjadi lebih singkat yakni 1,5 jam, dari semula yang ditempuh mencapai 3 jam. “Jadi kalau lewat Belimbing sampai kota (Tabanan) hanya sekitar 1,5 jam,” tutur Omardani, Senin (17/5).

Menurut Omardani, saat ini untuk mendukung pembangunan jembatan telah dibuatkan badan jalan selebar 4-7 meter dan sudah dirabat beton sepanjang 2 kilometer. “Besar harapan kami, agar jembatan segera bisa terealisasi. Karena Pak Gubernur sendiri menyatakan siap membantu, dan dalam waktu dekat Dinas PU Provinsi diminta turun ke lapangan,” tegasnya.

Namun terkait dengan desain dan rencana anggaran biaya (RAB), pihaknya belum bisa menghitung. Karena hal teknis ini langsung ditangani Dinas PU Provinsi Bali. Yang jelas Gubernur Bali sudah merespons siap membantu. “Target pembangunan jembatan tahun 2022, namun kalau belum bisa tidak masalah karena kita harus memperhatikan juga keuangan daerah. Tetapi kami berharap bisa secepatnya dibangun,” tutur Omardani.

Dia menegaskan pembangunan jembatan diinginkan masyarakat karena akan dijadikan sarana vital dalam beraktivitas. Tak hanya mempersingkat jarak tempuh, tetapi dari segi membawa hasil pertanian akan dimudahkan. “Banyak desa yang nanti akan bisa terhubungkan dengan dibangunnya jembatan,” tandas politisi PDIP asal Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, ini. *des

Komentar