RSJ Target 6 Hari Tuntaskan Vaksinasi Guru dan Pegawai
BANGLI, NusaBali
Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali, dr Dewa Gede Basudewa SpKj telah menerima data 1.227 guru dan pegawai SMA/SMK serta guru SLB (Sekolah Luar Biasa) penerima vaksin Covid-19.
Dalam sehari target memvaksin 200 orang guru maupun pegawai. Targetnya, dalam 6 hari sebanyak 1.227 orang tuntas divaksin.
dr Basudewa mengaku mengoptimalkan layanan vaksinasi bagi tenaga pendidik karena menjadi prioritas nasional. RSJ Provinsi Bali telah menyiapkan tim untuk layanan vaksinasi. Masing-masing tim terdiri dari 5 orang - 11 orang. Selain melayani tenaga pendidik, RSJ sudah melakukan vaksinasi bagi para lansia. Setelah sasaran yang menjadi skala prioritas, vaksinasi berikutnya menyasar masyarakat umum.
dr Basudewa menjelaskan, bekerja sesuai ketersediaan vaksin. Satu botol vaksin untuk 10-11 orang. Jika vaksin sudah terbuka, harus tuntas digunakan. “Jika vaksin sudah dibuka, tidak boleh dibiarkan lebih dari 6 jam karena berpengaruh pada kwalitas vaksin,” terangnya, Sabtu (3/4). Sebelum vaksin dibuka, maka harus dipastikan penerima vaksin sudah hadir. Tidak dipungkiri ada beberapa calon penerima yang ditunda karena kondisi kesehatan, maka bisa diajukan penerima lain.
“Penerima lain ini juga harus sudah terdata. Semisal penerima vaksin dalam skala prioritas ditunda, penerima cadangan bisa diberikan lebih dahulu. Namun mereka juga sudah terdata,” imbuh dr Basudewa. Dengan demikian tidak sampai ada vaksin dikembalikan karena tidak dimanfaatkan. Khusus untuk vaksin bagi guru dan pegawai SMA/SMK dan SLB, dalam sehari target 200 orang divaksin. “Penerima vaksin sudah terdata, pelaksanaan vaksin sesuai data,” dr Basudewa. *esa
dr Basudewa mengaku mengoptimalkan layanan vaksinasi bagi tenaga pendidik karena menjadi prioritas nasional. RSJ Provinsi Bali telah menyiapkan tim untuk layanan vaksinasi. Masing-masing tim terdiri dari 5 orang - 11 orang. Selain melayani tenaga pendidik, RSJ sudah melakukan vaksinasi bagi para lansia. Setelah sasaran yang menjadi skala prioritas, vaksinasi berikutnya menyasar masyarakat umum.
dr Basudewa menjelaskan, bekerja sesuai ketersediaan vaksin. Satu botol vaksin untuk 10-11 orang. Jika vaksin sudah terbuka, harus tuntas digunakan. “Jika vaksin sudah dibuka, tidak boleh dibiarkan lebih dari 6 jam karena berpengaruh pada kwalitas vaksin,” terangnya, Sabtu (3/4). Sebelum vaksin dibuka, maka harus dipastikan penerima vaksin sudah hadir. Tidak dipungkiri ada beberapa calon penerima yang ditunda karena kondisi kesehatan, maka bisa diajukan penerima lain.
“Penerima lain ini juga harus sudah terdata. Semisal penerima vaksin dalam skala prioritas ditunda, penerima cadangan bisa diberikan lebih dahulu. Namun mereka juga sudah terdata,” imbuh dr Basudewa. Dengan demikian tidak sampai ada vaksin dikembalikan karena tidak dimanfaatkan. Khusus untuk vaksin bagi guru dan pegawai SMA/SMK dan SLB, dalam sehari target 200 orang divaksin. “Penerima vaksin sudah terdata, pelaksanaan vaksin sesuai data,” dr Basudewa. *esa
Komentar