nusabali

Pandemi Covid-19, Konsumsi Gayo Naik

  • www.nusabali.com-pandemi-covid-19-konsumsi-gayo-naik

AMLAPURA, NusaBali
Konsumsi garam beryodium (gayo) di Karangasem selama pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 mengalami kenaikan.

Capaiannya 78,1 persen, sebelumnya 62,69 persen. Setiap wilayah kerja 12 Puskesmas mengalami kenaikan konsumsi gayo dari target yang ditentukan sebelumnya.

Kadis Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengungkapkan capaian konsumsi gayo di Karangasem pada tahun 2019 sebesar 62,69 persen. Setelah dua tahun mencapai 78,1 persen. Dari 780 rumah tangga diperiksa, sebanyak 609 rumah tangga mengonsumsi garam beryodium. “Kami mengapresiasi masyarakat yang mulai menyadari pentingnya mengonsumsi garam beryodium,” ungkap I Gusti Bagus Putra Pertama, Rabu (24/3). Masyarakat selama ini menganggap mengonsumsi garam beryodium rasanya pahit, kurang gurih. Beda dengan garam tanpa yodium dirasakan lebih gurih dan harganya lebih murah.

Rata-rata di tiap wilayah kerja Puskesmas mengalami kenaikan masyarakatnya mengonsumsi gayo. Misalnya di tahun 2019, di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Bebandem hanya 18,75 persen, kini naik jadi 72,5 persen. Begitu juga di wilayah kerja Puskesmas Selat yang sebelumnya hanya 56,25 persen, naik jadi 81,3 persen. Satu-satunya yang telah mencapai 100 persen di wilayah kerja Puskesmas Karangasem I.

Terpisah, Kepala Puskesmas Selat, dr I Gusti Lanang Udiyana, saat dikonfirmasi mengakui terjadi kenaikan mengonsumsi garam beryodium setelah mengoptimalkan sosialisasi sejak dua tahun terakhir. Disebutkan di Kecamatan Selat capaiannya telah mencapai 81,3 persen. Dari 80 rumah tangga sampel, yang menggunakan garam beryodium sebanyak 65 rumah tangga. Terutama di Desa Amerta Bhuana yang dapaian sebelumnya hanya 60 persen, kini mengalami kenaikan. “Kami gencarkan sosialisasi pentingnya mengonsumsi garam beryodium untuk kesehatan agar tidak menyebabkan munculnya penyakit gondok,” katanya.

Gusti Lanang Udiyana mengungkapkan, garam beryodium juga mampu membantu menormalkan proses pertumbuhan dan kematangan organ tubuh, mengurangi sakit gigi dan bau mulut. Selain mampu mencegah penyakit gondok, garam beryodium juga mencegah pertumbuhan anak jadi cebol, di samping itu bisa menghilangkan racun dalam tubuh, membantu proses pertumbuhan rambut, dan mengoptimalkan metabolisme tubuh dengan memanfaatkan kalsium tersebut. Sesuai ketentuan umur 1-8 tahun memerlukan 90 mikrogram per hari, umur 9-13 tahun memerlukan 120 mikrogram per hari, dan umur 14 tahun ke atas memerlukan 150 mikrogram per hari. Khusus untuk ibu hamil atau menyusui memerlukan 220 mikrogram.*k16

Komentar