PHDI Jakarta Gelar Lomba Pesantian dan Geguntangan
Guna melestarikan seni budaya serta melahirkan regenerasi Pesantian dan Geguntangan, PHDI Provinsi DKI Jakarta menggelar lomba Festival Seni Pesantian dan Geguntangan setiap tahun sekali.
JAKARTA, NusaBali
Untuk tahun 2016, penyelenggaraan berlangsung di Pura Agung Wira Darma Samudra, Bumi Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan pada Minggu (27/11) kemarin. Ada 14 tim dari Pura se Jabodetabek ikut serta meramaikan acara tersebut.
Sebagai pemenang adalah Sekeha Pesantian Dharma Kerthi A, Jakarta Utara dengan total nilai 263,120. Menurut Ketua Panitia Lomba, Ida Bagus Wisnu Wardana, sebenarnya ada 18 tim. Namun empat tim berhalangan hadir.
Meski peserta berkurang, tetapi tak mengurangi kemeriahan acara. Bahkan, acara berlangsung sampai malam hari. Plus menunjukan regenerasi berjalan. "Biasanya Pesantian dan Geguntangan dilakukan oleh orang-orang tua atau orang yang sudah pensiun. Kemarin yang tampil anak-anak dan mahasiswa. Ini menunjukan regenerasi Pesantian dan Geguntangan tercapai," ujar Wisnu Wardana kepada NusaBali, Senin (28/11).
Memang, lanjut Wisnu Wardana, panitia membatasi umur peserta. Maximal mereka berusia dibawah 50 tahun. Ternyata diluar dugaan banyak generasi muda ikut serta dalam satu tim. "Ini tentu sangat bagus dan membanggakan. Terlebih anak-anak yang masih duduk dibangku SMP mau tampil di festival tersebut," ucap pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris banjar Jakarta Selatan ini. Ketua PHDI Pusat, Wisnu Bawa Tenaya, berpesan agar menjaga harmonisasi dan keutuhan NKRI. Dia menyatakan, berbakti kepada bangsa dan negara bisa melalui kegiatan ini.
“Lewat festival ini pula dapat melestarikan budaya serta menjalin kekompakan umat Hindu di Jabodetabek," kata Wisnu Wardana. Pasalnya, melalui festival tersebut mereka bisa berkumpul dan bekerjasama melaksanakan kegiatan ini sehingga mempererat tali silaturahmi.
Penyerahan hadiah kepada pemenang pada Minggu (27/11) malam kemarin menjadi penutup festival. Berdasarkan rencana, tuan rumah festival tahun 2017 mendatang adalah Pura Candra Prabha, Jelambar, Jakarta Barat. "Sesuai kebijakan PHDI Jakarta, tuan rumah bukan berdasarkan pada juara umum. Melainkan dilakukan secara bergilir," imbuh Wisnu. k22
Untuk tahun 2016, penyelenggaraan berlangsung di Pura Agung Wira Darma Samudra, Bumi Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan pada Minggu (27/11) kemarin. Ada 14 tim dari Pura se Jabodetabek ikut serta meramaikan acara tersebut.
Sebagai pemenang adalah Sekeha Pesantian Dharma Kerthi A, Jakarta Utara dengan total nilai 263,120. Menurut Ketua Panitia Lomba, Ida Bagus Wisnu Wardana, sebenarnya ada 18 tim. Namun empat tim berhalangan hadir.
Meski peserta berkurang, tetapi tak mengurangi kemeriahan acara. Bahkan, acara berlangsung sampai malam hari. Plus menunjukan regenerasi berjalan. "Biasanya Pesantian dan Geguntangan dilakukan oleh orang-orang tua atau orang yang sudah pensiun. Kemarin yang tampil anak-anak dan mahasiswa. Ini menunjukan regenerasi Pesantian dan Geguntangan tercapai," ujar Wisnu Wardana kepada NusaBali, Senin (28/11).
Memang, lanjut Wisnu Wardana, panitia membatasi umur peserta. Maximal mereka berusia dibawah 50 tahun. Ternyata diluar dugaan banyak generasi muda ikut serta dalam satu tim. "Ini tentu sangat bagus dan membanggakan. Terlebih anak-anak yang masih duduk dibangku SMP mau tampil di festival tersebut," ucap pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris banjar Jakarta Selatan ini. Ketua PHDI Pusat, Wisnu Bawa Tenaya, berpesan agar menjaga harmonisasi dan keutuhan NKRI. Dia menyatakan, berbakti kepada bangsa dan negara bisa melalui kegiatan ini.
“Lewat festival ini pula dapat melestarikan budaya serta menjalin kekompakan umat Hindu di Jabodetabek," kata Wisnu Wardana. Pasalnya, melalui festival tersebut mereka bisa berkumpul dan bekerjasama melaksanakan kegiatan ini sehingga mempererat tali silaturahmi.
Penyerahan hadiah kepada pemenang pada Minggu (27/11) malam kemarin menjadi penutup festival. Berdasarkan rencana, tuan rumah festival tahun 2017 mendatang adalah Pura Candra Prabha, Jelambar, Jakarta Barat. "Sesuai kebijakan PHDI Jakarta, tuan rumah bukan berdasarkan pada juara umum. Melainkan dilakukan secara bergilir," imbuh Wisnu. k22
Komentar