nusabali

KESEHATAN: Pertolongan Pertama pada Luka Bakar

  • www.nusabali.com-kesehatan-pertolongan-pertama-pada-luka-bakar

Semua orang sepertinya pernah mengalami luka bakar di bagian tubuhnya. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan luka bakar, misalnya paparan sinar matahari berlebih, sengatan listrik, api atau kebakaran, dan luka bakar karena terpapar bahan kimia.

Penulis : dr. A.A.I.A Detritha Saras Martha Putri, S.Ked

Apa itu luka bakar?
Luka bakar berdasarkan kedalaman lapisan kulit yang terlibat dibagi menjadi 3 derajat, yaitu derajat 1,2 dan 3. Luka bakar derajat 1, adalah jenis luka yang hanya mengenai lapisan kulit luar saja (epidermis), biasanya ditandai dengan kulit yang tampak merah, kering, dan terasa sakit. Luka bakar derajat 2, atau sering disebut dengan derajat sedang, terjadi pada lapisan kulit yang lebih dalam (dermis), kulit akan tampak merah, lecet, melepuh, bengkak, dan terasa sakit. Pada luka bakar derajat 3, kerusakan jaringan mengenai seluruh lapisan epidermis dan dermis, atau lebih dalam lagi. Kulit yang terbakar akan tampak putih dan kasar, namun juga dapat terlihat hangus dan mati rasa. 

Berbeda jenis luka, berbeda pula cara menanganinya. Selain jenis luka, luas area permukaan kulit yang terpapar juga memengaruhi perawatan. Luka bakar bisa sembuh sendiri atau sampai memerlukan perawatan khusus seperti tindakan operasi. 

Bolehkah saya mengoleskan bahan-bahan ini untuk pertolongan pertama?

Banyak mitos yang berkembang di masyarakat terkait pertolongan pertama pada luka bakar. Saat mengalami luka bakar, hal pertama yang terpikir adalah melakukan hal-hal yang bisa “mendinginkan”. Mengompres kulit dengan es batu tidak disarankan mengingat suhu es batu rata-rata berkisar 0 sampai -4 derajat celsius. Hal ini dapat menimbulkan terhentinya peredaran darah di kulit dan menyebabkan terjadinya radang dingin serta kerusakan pada jaringan kulit.

Sebagian besar orang meyakini bahwa kandungan mint yang ada dalam produk pasta gigi bisa membantu mengurangi rasa panas akibat terbakar dan memberi sensasi dingin. Padahal, mengoleskan pasta gigi dapat memperparah keadaan, karena dapat memicu risiko infeksi dan membahayakan jaringan kulit.

Mengoleskan mentega atau minyak goreng konon dimaksudkan untuk menjaga kulit dari udara dan bakteri serta. Faktanya, menutup luka dengan mentega akan menghalangi sirkulasi udara, sehingga suhu tubuh pun terperangkap di lapisan kulit dan membuatnya semakin terbakar serta dapat memicu pertumbuhan bakteri. 

Bagaimana pertolongan pertama yang tepat?

Saat mengalami luka bakar, sebaiknya segera menghubungi tenaga medis atau pergi ke rumah sakit. Sebab, pengobatan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan untuk meminimalisir hal yang tidak diinginkan. Sambil menunggu bantuan medis, berikut ini adalah hal-hal yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama. 

1. Bersihkan bagian luka dengan air mengalir (bukan air es atau air panas). Biarkan air mengaliri luka hingga kira-kira 20 menit, dengan tujuan membantu mencegah panas masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam.

2. Hindari gesekan. Agar luka tidak terlalu parah, hindari bagian yang terluka terkena gesekan atau benda lain. Untuk menghindarinya, cobalah untuk menutup luka dengan penutup luka steril.

3. Basahi sebuah kain atau kapas dengan air dingin. Kemudian, tepuk-tepukkan pada bagian luka secara perlahan, berhati-hatilah dengan bagian yang terluka.

4. Jangan memecahkan lepuhan atau gelembung berisi air sembarangan, karena akan menimbulkan luka terbuka yang dapat menjadi pintu masuk kuman penyebab infeksi, sebaiknya dilakukan di fasilitas kesehatan dengan alat-alat steril.

Komentar