nusabali

Nama Polsek Gerokgak Dicatut Order Nasi Goreng

  • www.nusabali.com-nama-polsek-gerokgak-dicatut-order-nasi-goreng

Upaya penipuan saat ini masih saja marak.

SINGARAJA, NusaBali
Tidak hanya menyasar masyarakat umum, tetapi pelaku tidak segan-segan mencatut nama kepolisian untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Seperti yang dialami Polsek Gerokgak, Rabu (23/11) sekitar pukul 18.30 Wita, oleh orang tidak dikenal. Berkedok membeli nasi goreng pelaku memoroti korbannya yakni Hotel dan Resto Frangifani yang beralamat di Desa Pemuteran, Gerokgak, untuk mendapatkan pulsa.

Kejadian tersebut berawal saat manajer hotel Frangifani, Putu Swastawa, 37, warga Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, mendapatkan telepon dari nomor 085386340893 yang mengaku bernama Sigit. Ia pun tidak segan menyatakan dirinya sebagai anggota Polsek Gerokgak. Pelaku pun saat itu awalnya memesan 21 bungkus nasi goreng spesial kepada Swastawa.

Tanpa pikir panjang pihak retoran pun langsung mengerjakan pesanan tersebut. Namun beberapa menit kemudian, pelaku kembali menelepon, dan mengatakan pulsanya habis. Ia pun meminta kepada pihak restoran untuk membantu membelikan pulsa, dan akan dibayarkan bersamaan dengan nasi goreng yang dipesannya.

Tetapi, pelaku tidak hanya meminta pengisian pulsa pada satu nomor saja, tetapi ada empat nomor yang diajukan yang rata-rata diisi pulsa sebesar Rp 200 ribu. Karena merasa yakin, pihak hotel pun polos dan menyanggupi permintaan pelaku. Hingga pesanan nasi goreng tersebut selesai, dan seorang karyawan restoran langsung mengantarkannya ke Mapolsek Gerokgak.

Namun setelah sampai di sana, tidak ada satu anggota yang mengaku memesan nasi goreng tersebut. Setelah diceritakan, dan dicek tidak ada pula anggota Polsek Gerokgak yang bernama Sigit. Penipuan tersebut pun langsung dilaporkan pihak Hotel dan Restoran Frangifani, yang mengalami kerugian Rp 2.580.000.

Sementara itu dari hasil calltrack yang dilakukan oleh tim lidik Polsek Gerokgak, nomor tersebut berlokasi di Balikpapan. Kasubag Humas Polres Buleleng AKP Nyoman Suartika dikonfirmasi Kamis (24/11) membenarkan kejadian tersebut. “Saat ini masih dalam lidik. Dengan banyaknya motif penipuan kami harapkan masyraakat tidak begitu percaya, agar tidak menjadi korban. Lebih baik dicek dulu sebelum mengambil tindakan, walaupun mengatasnamakan pejabat,” ungkap dia. *k23

Komentar