nusabali

Warga Antiga Keberatan

  • www.nusabali.com-warga-antiga-keberatan

Warga beralasan belum mendapat jaminan keselamatan jika terjadi masalah pada tangki elpiji.

Rencana Pembangunan Tangki Elpiji di Depo Pertamina Manggis


AMLAPURA, NusaBali
Rencana Depo Pertamina Transit Manggis, Karangasem, membangun dua tangki elpiji, belum sepenuhnya bisa diterima warga Desa Antiga, Kecamatan Manggis. Alasannya, Pertamina belum memberikan jaminan atas dampak bahaya bagi warga yang tinggal di sekitar depo tersebut, jika tangki bermasalah, misalnya meledak atau bocor. Hal itu terungkap di acara sosialisasi rencana pembangunan dua tangki elpiji, yang berlangsung di aula Kantor Bupati Karangasem, Jumat (18/11).

Mulanya Operation Head (OH) Elpiji Depo Pertamina Transit Manggis Samsul Bahri membeberkan rencana membangun dua tangki elpiji di areal depo, masing-masing kapasitas 1.500 metrik ton. Sebab, kebutuhan elpiji di Bali terus meningkat. Selama Januari–Agustus 2016 rata-rata per hari membutuhkan 500-600 metrik ton, selama September–Oktober 2016 rata-arta per hari membutuhkan 800-1.000 metrik ton.

Sedangkan persediaan elpiji di Depo Pertamina Transit Manggis yang mana sementara ada 4 tanki isinya 3.230 metrik ton, hanya untuk pemenuhan kebutuhan 2,5 hari. “Atas dasar itulah, Pertamina berencana membangun dua tangki elpiji,” jelas Samsul Bahri.

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri yang hadir di acara tersebut mengharapkan dukungan masyarakat, untuk pemenuhan hajat hidup orang banyak. “Mohon permintaan Pertamina agar bisa diterima,” harap Bupati Mas Sumatri.

Mulanya tokoh Desa Ulakan I Nengah Winarta mengingatkan dampak lingkungan akibat adanya depo. “Mestinya dipasang peringatan dini, tahun 2007 pernah ada mobil tangki terbakar, warga panik hingga mengungsi. Pihak Pertamina tak memberikan penjelasan,” jelas Winarta.

Bendesa Pakraman Ulakan I Ketut Arsana tidak mempermasalahkan dibangun dua tangki di areal depo, untuk kebutuhan masyarakat Bali. Asalkan juga memberikan kontribusi kepada lingkungan. “Jika ada lowongan kerja, agar warga kami dipekerjakan,” pintanya.

Berbeda dengan Kelian Subak Abian Grobog, Banjar Labuhan, Desa Antiga, I Nengah Parsa, I Made Simpen, dan tokoh Desa Antiga I Gede Dastra, kurang berkenan dibangun tambahan tangki elpiji. “Pihak Pertamina mesti memberikan jaminan keamanan dulu, sebelum membangun tangki,” kata Parsa dan Dastra.

Manajer Pemasaran Pertamina Wilayah V Surabaya I Nyoman Sumarjaya, didampingi Kepala Cabang Depo Pertamina Transit Manggis I Ketut Permadi, meminta maaf atas kejadian tahun 2007, tanpa ada pemberitahuan ke masyarakat. “Soal warga dari Desa Antiga yang menolak pembangunan tangki elpiji, mudah-mudahan sikapnya bisa berubah,” kata Sumarjaya. Sebab kalau tangki tak dibangun, Bali kekurangan pasokan elpiji. “Ini kebutuhan nasional,” kata Sumarjaya. * k16

Komentar