nusabali

Pura Alas Rengked Dekat Pantai Saba Terancam Abrasi

  • www.nusabali.com-pura-alas-rengked-dekat-pantai-saba-terancam-abrasi

GIANYAR, NusaBali
Pura Alas Rengked di Pantai Saba, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, terancam abrasi.

Tembok panyengker pura sisi timur sudah tampak menggantung, karena pasir bagian pondasi sudah tergerus.

Jro Mangku Pura Alas Rengked berharap abrasi tidak semakin mengganas. Selain mengancam pura, abrasi juga memaksa Jro Mangku memindahkan warung satenya ke lokasi lebih aman. Ditemui saat membongkar kayu dan bambu kerangka warung, Jro Mangku menjelaskan Pura Alas Rangked ini erat kaitannya dengan kisah keberadaan Desa Saba. Menurutnya, sebelum dikenal dengan nama ‘Saba’, wilayah ini dulu bernama Alas Rengked.

Namun, jelasnya, wilayah ini menjadi ‘kasaben’ atau rebutan, sampai terjadi pertumpahan darah. ‘’Bahasa Balinya, disini orang  ngetohang jiwa (mempertaruhkan nyawa). Dari kata ‘kasaben’ itu menjadi Saba," jelasnya singkat.

Diantara Alas Rengked inilah dibangun Pura Rengked pada lokasi yang dianggap suci dan sakral. Oleh karena erat kaitannya dengan kisah masa lalu itu, Jro Mangku merasa khawatir jika pura ini kembali tergerus abrasi. "Kehendak alam kita kan ndak tahu. Kalau pura ini kena abrasi lagi,  saya juga ndak tahu apa yang akan terjadi di Alas Rengked ini," ungkapnya.

Uniknya, pura ini diempon hanya oleh 1 KK saja yakni Jro Mangku Rengked. "Ngampon sendiri, saya saja satu KK. Piodalan setiap Budha Kliwon Pahang," jelasnya. Meski diempon 1 KK, pamedek yang tangkil melakukan persembahyangan diakui cukup banyak. "Banyak dari luar desa matur piuning disini ketika hendak menggelar upacara yadnya di rumah. Semacam memberi tahu dan meminta restu agar yadnya yang digelar berjalan lancar," jelasnya.

Di sebelah barat Pura Rengked, sejak 10 tahun lalu Jro Mangku membangun warung kecil. "Istri saya yang jualan. Makanan dan minuman, terkenalnya tipat sate babi," jelasnya. Dampak dari abrasi, warung sederhana ini pun ikut tergerus. Sampai-sampai tiangnya miring.

"Sebelum roboh sendiri, saya inisiatif untuk bongkar. Mau pindah ke barat, karena sudah tidak memungkinkan lagi jualan sate disini," jelas Jro Mangku asal Banjar Saba, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh ini.

Menurut Jro Mangku, abrasi terjadi sejak 5 hari belakangan. Sedikit demi sedikit mengikis pasir di daratan. "Kemarin malam paling tinggi ombaknya. Makanya hari ini saya putuskan untuk dibongkar warung ini, pindah ke barat. Lebih datar," jelasnya yang juga beternak sapi ini.

Jro Mangku berharap ada pembangunan tanggul pemecah ombak di kawasan pantai Saba khususnya yang tergerus abrasi. "Karena saya lihat di timur sudah bagus, di barat Pantai Purnama juga bagus. Nah, di Pantai Saba juga saya harap diperhatikan," ujarnya. *nvi

Komentar