nusabali

Pilkada Serentak Indonesia Dapat Apresiasi Luar Negeri

  • www.nusabali.com-pilkada-serentak-indonesia-dapat-apresiasi-luar-negeri

JAKARTA, NusaBali
Pilkada serentak di Indonesia pada 9 Desember 2020 mendapat apresiasi dari kalangan luar negeri.

Hal tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian ketika rapat kerja (raker) bersama Komisi II DPR RI. Tito mengatakan, apresiasi diberikan lantaran partisipasi pemilih tinggi dan pilkada berjalan tertib serta aman.

“Apresiasi dari kalangan luar negeri mengenai pilkada serentak di Indonesia sangat bagus. Mereka memuji pilkada tersebut berjalan tertib, aman, dan partisipasi pemilih tinggi. Salah satunya disampaikan Dubes Amerika Serikat saat minggu lalu saya bertemu dengannya,” ujar Tito ketika raker bersama Komisi II DPR RI, Selasa (19/1).

Bagi mantan Kapolri ini, apresiasi tersebut merupakan sebuah kebanggaan dan prestasi untuk Indonesia. Apalagi Indonesia berada di urutan kedua setelah Amerika Serikat dari 96 negara di dunia yang menyelenggarakan pemilihan di 2020.

Di Amerika Serikat potensi pemilihnya hampir 200 juta orang lebih. Namun yang hadir 66,9 persen. Jumlah itu merupakan tertinggi selama 120 tahun terakhir ini. Sedangkan pemilih terbanyak Amerika Serikat di tahun 1900 yaitu 73,9 persen. Di Korea Selatan, tingkat partisipasi pemilih mereka 66,2 persen. Hasil itu tertinggi selama 28 tahun terakhir.

Sementara Indonesia potensi pemilihnya 100 juta orang lebih, tetapi tingkat kehadirannya mencapai 76 persen atau 77 juta orang lebih yang mengikuti pemilihan. Bila dirinci lagi, pemilihan di tingkat provinsi sebesar 69,67 persen. Ada tiga provinsi partisipasi pemilihnya tinggi yaitu Sulawesi Utara, Bengkulu, dan Kalimantan Utara. Provinsi dengan tingkat partisipasi rendah adalah Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, dan Kalimantan Selatan.

Untuk tingkat kabupaten, Tito menyebut tingkat partisipasi pemilihnya 77,52 persen. Secara keseluruhan Tito menilai Pilkada serentak berjalan sukses.

“Meski sempat ditunda dari bulan September ke Desember, tetapi pilkada berjalan lancar. Indikatornya antara lain, tidak ada gangguan, tidak ada konflik, tidak ada kekerasan, dan tidak menjadi media penyebaran Covid-19. Bahkan tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan mencapai 89-90 persen saat pemungutan suara berlangsung,” jelas Tito. *k22

Komentar