nusabali

Satpam Bank Gantung Diri di Kandang Sapi

  • www.nusabali.com-satpam-bank-gantung-diri-di-kandang-sapi

TABANAN, NusaBali
Seorang satpam di salah satu bank BUMN di Tabanan, I Gusti Made Arta, 42, ditemukan tewas gantung diri di kandang sapi kawasan Subak Delod Biaung, Desa Biauang, Kecamatan Penebel, Tabanan pada Senin (28/12).

Sebelum mengakhiri hidup dengan cara gantung diri korban sempat chating dengan istrinya Ni Wayan Sumerti mengatakan jika korban sudah tidak ada, agar sang istri pulang ke rumah bajangnya.

Informasi yang dihimpun kasus gantung diri ini baru dilaporkan Senin (28/12) sekitar pukul 17.00 wita. Sebelum mengakhiri hidup, Minggu malam pukul 20.00 wita, korban Gusti Made Arta pamit ke istrinya untuk jaga malam. Korban memang mendapat jadwal patroli melakukan pengecekan terhadap ATM yang ada di wilayah kota Tabanan.

Minggu malam istrinya Wayan Sumerti sempat menelpon korban berkali-kali. Awalnya dihubungi pukul 21.00 Wita. Saat itu sang suami mengatakan  masih di wilayah Tabanan. Kemudian pukul 22.00 Wita istrinya kembali menelpon korban dan korban mengaku masih diseputaran Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri.

Nah setelah menelpon istrinya, korban Gusti Made Arta ini sempat chating dengan istrinya melalui WhatsApp dan sempat mengatakan kalau korban sudah tidak ada, sang istri agar pulang ke rumah bajangnya di Banjar Celuk, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan.

Karena merasa tak tenang, pukul 23.30 Wita istri korban kembali menghubungi HP suaminya namun tidak diangkat. Bahkan istrinya sempat menghubungi tengah malam tapi tetap tak diangkat.

Selanjutnya pada Senin (28/12) pukul 10.00 wita, saksi 2, I Gusti Made Suana menuju pondok untuk melihat sapi. Betapa terkejutnya korban yang masih menggunakan pakaian kerja sudah tergantung ditiang lambang kandang sapi dengan menggunakan karung plastic yang digiling.

Saksi Gusti Made Suana langsung menyampaikan ke pihak keluarga. Selanjutnya secara bersama-sama keluarga menurunkan korban dari ikatan tali tersebut dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Kapolsel Penebel AKP I Made Subadi menjelaskan, korban nekat akhiri hidup dengan cara gantung diri karena masalah ekonomi. Dari informasi yang dihimpun dikeluarga kemungkinan besar memiliki hutang. “Sebelum meninggal korban juga sempat di telpon berkali-kali oleh istri korban. Motifnya ini masalah ekonomi,” ujarnya Selasa (29/12). Saat ini jenazah korban sudah dirumah duka Banjar Biaung Kelod, Desa Biaung, Kecamatan Penebel. *des

Komentar